Mohon tunggu...
Machmud Yunus
Machmud Yunus Mohon Tunggu... lainnya -

Suka menulis fiksi (novel dan cerpen), dan non fiksi. Sarjana Biologi lulusan FMIPA Universitas Brawijaya ini memiliki ketertarikan lebih pada bidang kesehatan, flora-fauna, iptek, wirausaha dan keuangan. Mudah dihubungi di www.facebook.com/yunusmachmud

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tips Menulis Cerpen: Deskripsi Yang Memikat

7 November 2012   15:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:48 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deskripsi merupakan salah satu komponen penting pembangun sebuah cerpen. Karena hanya salah satu, tentu masih ada sejumlah komponen lain. Deskripsi adalah alat yang dimiliki pengarang untuk melukiskan sebuah tempat, atau menggambarkan sebuah adegan. Layaknya seorang fotografer yang memindahkan obyek nyata ke dalam sebuah karya fotografi. Seorang pengarang memindahkan gambar di kepalanya menjadi tulisan yang bisa dipahami orang lain. Gambar yang ada dalam pikiran itu; dapat berupa sebuah kenyataan, atau hanya sebuah imajinasi.

Berikut ini akan saya tampilkan sebuah deskripsi, kutipan cerpen Cermin Jiwa, karya S. Prasetyo Utomo.

Di kebun anggrek itu Ulfa memantulkan kesegaran bunga-bunga mekar. Gadis itu sengaja berada di kebun anggrek. Mencuri pandang pada Ismail, lelaki kurus, dengan hidung mencuat, bibir tipis dan jarang berbincang. Ketampanan lelaki itu terselubung sepi. Tinggal di rumah kayu yang luas dan terpelihara, lelaki kurus itu terlambat menikah.

Deskripsi yang memikat adalah deskripsi yang hidup, seperti sungguhan, seperti kenyataan―gambar dalam pikiran pengarang yang dituangkan dalam ditulisnya, harus sama dengan persepsi orang lain saat membaca tulisan itu.

Agar sebuah deskripsi mampu memikat pembaca―ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya, deskripsi harus melibatkan lima indera. Dalam kutikan di atas, anda bisa mendapati penggunaan satu indera, mata.

Sebenarnya, kutipan di atas sudah saya korupsi. Kutipan lengkapnya demikian:

Di kebun anggrek itu Ulfa memantulkan kesegaran bunga-bunga mekar. Gadis itu sengaja berada di kebun anggrek. Ia bisa mencium aroma asap jerami dibakar. Menghirup bau tanah basah sawah sehabis dibajak. Mencuri pandang pada Ismail, lelaki kurus, dengan hidung mencuat, bibir tipis dan jarang berbincang. Ketampanan lelaki itu terselubung sepi. Tinggal di rumah kayu yang luas dan terpelihara, lelaki kurus itu terlambat menikah. Ulfa selalu menatap matanya yang memantulkan keteduhan tanah yang ditumbuhi rumput, perdu, dan bunga-bunga liar.

Bandingkan kedua kutipan di atas. Baca dan resapi. Kutipan mana yang lebih memikat anda? Pertama atau kedua? Jawabannya, pasti yang kedua, karena kutipan kedua melibatkan lebih dari satu indera, mata dan hidung. Makin banyak indra yang anda gunakan, deskripsi akan semakin menarik.

Dalam kutipan kedua, anda juga akan mendapati tips lain selain keterlibatan indera―agar sebuah deskripsi menjadi memikat. Gunakan kemampuan nalar anda untuk menemukannya sendiri.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun