Mohon tunggu...
Asma Lajoa
Asma Lajoa Mohon Tunggu... -

Makassar-Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Sir Ahyar Anwar , Selamat Jalan..."

21 November 2013   18:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:50 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Mengenang Dr Ahyar Anwar  ; Budayawan, Dosen UNM Makassar )

Entah apa yang harus aku katakan , saat tiba-tiba kesunyian menyeruak tatkala
mendengar kau berpulang, aku hanya bisa lunglai membayangkan betapa sepi hari-hari nanti tanpa bait-bait yang indah darimu, Bait yang mewakili segenap keindahan cinta ; kerinduan yang menyakitkan, kesenduan , perih, air mata dan rasa kasih … violin kesedihan seakan mengahantar kepergianmu, setiap hati tersayat pilu…

Sebagaimana dirimu padaku pun diriku padamu adalah segenggam waktu yang sangat singkat dan asing. Hanya keindahan bait-baitmu yang menarikku untuk mengagumimu..Kau adalah kata-kata yang tak pernah kering dari makna. Aku seperti berbicara kepada kekasih yang memahami kekasihnya dengan kelembutan cintanya.

Kesunyian adalah waktu tempat kita bercengkrama, seolah kita sedang berusaha membuka tabir-tabir cinta. Saat tersesat , kau menjadi pelita dalam sebuah rima yang indah, permaknaan , dan setiap kata menjadi hidup, menuntunkan cahaya

Kaulah gairah yang mengalirkan kegairahan cinta dalam setiap kata. Kau begitu renyah menghadirkan jawaban tuk sebuah interaksi cinta yang indah pun yang rumit.

Saat ini, aku mendengar violin yang mengalun sendu; Violin kematianmu , kepergianmu yang abadi. Setiap kata menjadi gelap, segala makna runtuh, setiap hati berkeping-keping , tersayat...

Semunya akan berpulang, kepulanganmu sangat tiba-tiba dan mengehantakkan hati. Kau meninggalkan kenangan dan sunyi yang terluka… semoga bait-bait tak menjadi garing setelah kepergianmu, karena aku tahu nuansamu adalah makna itu sendiri . Setiap aku akan mencari jawabannya sendiri setelah kau banyak memberi dan mencintai…

“ Innalillahi wainnailahi rajiun “

Selamat jalan sahabat, guru, juga kekasih dumaiku menuju Sang Pemilik Cinta.
Hanya kau ( Sir Ahyar Anwar ) dan Tuhanmu ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun