Mohon tunggu...
Machmudan Lubis
Machmudan Lubis Mohon Tunggu... -

Semangat belajar yang membara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan pun Ada Pelangi

23 Januari 2014   02:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:33 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13904196591303740011

"Nduk", rangkaian detik kita untai serempet angin tak berasa sunyinya malam nan ramai merajut kasih tak berujung

"Nduk", lengkukan pipi senyum seakan menyayat pilu dikala ia mulai rata ku elus lewat jiwa

"Nduk", kini detik tak teruntai kini angin nan berasa kini malam nan sunyi kini kasih nemui ujung

"Nduk", jiwa ini nan ragu untaian kata pilu berselimut di bibirmu

"Tak apalah Nduk" untaian itu dari hati

"Nduk", rintihan hujan pun dihiasi pelangi menopang, jiwa tetap ramai ramai ku untai mendekat pelangi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun