Mohon tunggu...
Ipan ROy Sitepu
Ipan ROy Sitepu Mohon Tunggu... Petani -

Orang Karo, hanya seorang Petani dan mencintai pekerjaannya serta prihatin dengan kondisi petani Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SBY Curhat Lagi

27 September 2014   07:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:19 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="160" caption="SBY Di Facebook"][/caption] Setelah menuai banyak kritik, cercaan, hujatan dan hinaan terthadap sikap politik SBY yang tetap memble, peragu, plintat - plintut dll di dunia maya, maka SBY mengeluarkan uneg - unegnya melalui halaman di Facebook dan twiiter pribadinya. SBY masih berdalih, bahwa dia tidak bersalah dengan disahkannya RUU Pilkada. Salah satu poin yang disampaikan adalah tidak diakomodasinya opsi ke -3 yang diusung Fraksi Demokrat mengenai Pilkada Langsung dengan 10 syarat. Usulan Partai Demokrat untuk Pilkada Langsung dengan 10 perbaikan tidak diwadahi sungguh-sungguh oleh fraksi lain. Kehendak satukan pandangan jernih ini tidak ada. *SBY*, demikianlah salah satu pembenaran yang dilakukan SBY atas tindakan fraksinya yang melakukan WO di rapat Paripurna kemarin. Tentu ini adalah pembenaran saja yang dilakukan SBY, karena pada akhir - akhir rapat paripurna kemarin PDIP, PKB dan Hanura secara bulat mendukung 10 syarat seperti yang diajukan oleh Demokrat. Hal senada dismapaikan oleh anggota DPR dari PDIP dalam pandangannya di akhir sidang kemarin, bahwa SBY hanya beretorika dengan tidak diakomodasinya opsi mereka, padahal sebenarnya hati SBY berada di koalisi Merah Putih. SBY telah memainkan politik yang cantik. Di akhir curhatnya SBY mengatakan merasa berat untuk menandatangani UU tersebut. Sebagai Presiden, saya berat untuk menandatangani Undang-Undang ini karena merebut hak rakyat & berpotensi konflik dengan produk hukum lain, seperti Undang-Undang Pemda. *SBY* Aroma settingan untuk menggoalkan UU Pilkada tidak langsung ini sebenarnya sudah tercium saat pimpinan sidang Priyo mengetuk palu mensahkan hanya ada 2 opsi voting. Hal tersebut mendapat protes keras dari peserta, bahkan ada yang sampai naik ke meja ketua sidang, sehingga akhirnya sidang diskors. Pengamat politik Hanta Yudha sepertinya sudah memprediksi hal yang akan dilakukan Demokrat, sehingga dia mengeluarkan statement bahwa sekarang dia sebagai pengamat tidak bisa lagi bersikap netral dan harus berpihak karena penting dalam proses edukasi berpolitik masyarakat. Dia sempat mengeluarkan pernyataan agar SBY memerintahkan anggotanya untuk bersikap mendukung pilkada langsung. Tapi apa nyana, sepertinya SBY yang lagi di USA tidak dapat menjangkau siaran MetroTV, sehingga apa yang dilontarkan Hanta Yudha tidak didengar SBY. Oleh karena siaran MetroTv tidak dapat dijangkau oleh SBY yang sedang berada diluar, maka SBY mengeluarkan curhatnya malam ini. #ShameOnYouSBY

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun