Pilkada DKI masih 2017 tapi ramainya bursa calon luar biasa. Kalah ramainya pasar burung yang banyak satwa langka itu. Tujuannya tentu satu: Turunkan Ahok. Emang kenapa sih kalau Ahok lanjut satu periode lagi?
Bagi pendukung Ahok tentu berharap Ahok untuk Lanjutken! Alasan dari yang masuk akal sampai yang tidak. Yang masuk akal itu contohnya ya dari prestasi atau hasil kerja nyatanya dinilai berhasil mengubah Jakarta. Apakah benar berhasil? Jawaban rasionalnya ya belum. Kan butuh waktu Masbro. Setidaknya arahnya sudah benar dan hasil awalnya pun sudah keihatan. Trus yang gak rasuonal itu apa? Nah biasanya ibu-ibu bilang: Idih Ahok Guanteng dweh! Belum kapok sama presiden ganteng rupanya.
Kalau hater lain lagi, saya agak sulit untuk menemukan alasan rasional. Tapi kalau yang irasional buanyak dan yang paling parah ya isu SARA.
Dari nama calon-calon yang diajukan sebagai penantang Ahok saya keompokkan menjadi 3 kelompok:
1. Yang Menyanjung Ahok
Nah kelompok ini adalah yang tadinya main di tingkat Nasional sekarang "turun kasta" main di level DKI. Itu artinya menyanjung Ahok dong, artinya Ahok dianggap punya potensi untuk jadi rival yang sejajar bahkan di tingkat nasional sekalipun. Kenapa tidak? Ahok berambisi jadi Presiden pun beberapa kali sempat dilontarkan.
Tapi ingat, selama bukan ambisi buta untuk memperkaya diri dan gengnya. Ahok beberapa kali bilang: saya tidak cukup berkuasa dalam konteks dia tidak dapat menyelesaikan masalah yang bersifat nasional. Ahok walaupun dianggap banyak orang sangat arogan tapi dia tahu diri karena pernah bilang "tapi kalau lawan Jokowi saya gak mau, karena pasti kalah" hehehe... Jadi kalau ada yang bilang Ahok mau maju di 2019, kalau Jokowi juga maju maka pasti Ahok gak mau. Tapi kalau Jokowi gak maju lain ceritanya. Singkat cerita Ahok memang fenomenal sehingga beberapa pendekar setengah dewa rela turun gunung untuk mengeroyok Ahok. Ciaaaaaat!
2. Yang Biasa Saja
Disini masuk calon-calon yang juga berhasil memimpin daerahnya masing-masing. Memang ini pilihan yang paling rasional karena sebelumnya pun Jokowi - Ahok berada di jalur ini. Jokowi dari Solo, Ahok dari belitung ternyata sukses di Jakarta. Layak dicoba, tapi ingat situasinya beda. Dulu Jokowi Ahok lawannya status quo jadi banyak pendukungnya yang pro perubahan mendukung Jokohok. Saking suksesnya terulang lagi di tingkat Nasional sehingga sekarang banyak yang ingin meniru jalur cepat ini.
Sekali lagi belum tentu karena situasi berbeda. Saya kira banyak pendukung Jokohok pun pendukung Emil, Risma, Ganjar, Nurdin dll. Karena mereka membawa suara yang sama yaitu menginginkan pemimpin darerah yang bersih dan berprestasi memajukan daerah masing-masing. Terus kalau mau maju emang gak boleh? Ya boleh sekali masbro cuma sayang saja. Ibarat pertandingan di perempat final tapi team Indonesia melawan Indonesia. Kan lebih baik di final saja sehingga terjadi All Indonesi Final gituloh Jeng. Â
3. Yang Menghina Ahok