Mohon tunggu...
Old Imp
Old Imp Mohon Tunggu... Administrasi - Penyeimbang

Urlicht

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Yuk, Belajar Satire dari Om Dhani

18 Januari 2016   16:07 Diperbarui: 18 Januari 2016   16:07 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dunia hiburan sungguh kejam. Hari ini ngetop besok mungkin saja sudah terlupakan. Pendatang baru silih berganti selalu siap menggusur muka lama. Hanya sedikit yang mampu bertahan terhadap ujian waktu. Yang mampu adalah mereka yang memang memiliki talenta yang mumpuni dan bekerja keras serta konsisten. Selebihnya bagaikan bunga di padang yang hari ini mekar besok dicampakkan ke dalam Sekam.

Om saya termasuk sedikit yang beruntung dalam dunia entertainment. Sebut saja Om Dhani, kendati sudah memasuki senjakala popularitas beliau tidak gampang menyerah. Bebagai usaha dijajal satu persatu, dari manajemen artis-artis (an) sampai karaoke. Belakangan juga tertarik masuk bidang politik namun belum ada yang meminang. Terakhir kabarnya banting setir jadi satir. Memang Om saya ini memang jeli melihat peluang karena belum banyak yang masuk ke bidang ini. Saingan terberatnya hanya Jonru. Itupun di beda channel, Jonru di FB, Om saya di Twitter.

Jangan dianggap satir itu gampang seperti setir. 99,9% orang Indonesia tidak paham satir. Kalau kata orang pintar yang berotak kardus harus "think out of the box" alias berpikir diluar kardus. Om saya salah satu pemikir elit itu, jadi satir itu Om saya artikan sebagai negasi atau logika bolak-balik gitu.

Jadi kalau Om saya bilang "kita harus minta maaf sama ISIS" maka kudu diartikan"ngapain minta maaf sama ISIS?" Paham? Kalau gak paham gak usah malu, wong Istrinya juga gak paham kok (tadinya). Setelah paham sekarang langsung Om saya diikhlaskan ke istri Sirinya supaya sama-sama belajar paham. Perkembangan terakhir istri sirinya juga sudah mulai paham jadi mau dikembalikab Om saya ke istri pertama lagi. Tapi karena sudah paham ya ditolak gitu.

husss, kok jadi gosip. Maaf permirsa, kalau anda merasa ketipu jangan marah, capres kita dulu juga ketipu. Bilangnya mendukung taunya tidak. Pakai baju NAZI padahal maksudnya ZINA. Makanya kalah capres kita. Yang terakhir, Om saya sumpah potong kemaluan kalau Jokowi menang, sudah lengkaplah itu tipu, wong gak punya kok apanya yang mau dipotong?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun