Pada suatu hari di sebuah lampu merah
Anak jalanan berebut sedekah
Jangan heran apalagi gelisah
Beginilah perjuangan mencari nafkah
Dikau muncul dengan setumpuk koran
Membuatku merasa sedikit heran
Wajah bersih, ceria tanpa beban
Rambut hitam bak model iklan
Senyummu ceria, langkahmu riang
Menjajakan koran di bawah terik siang
Tapi hatiku merasa ada yang salah
Bukankah seharusnya engkau di sekolah?
Kali ke sekian aku melihatmu
Sempat ragu dalam hatiku
Mengapa kini mukamu kusam
Rambutmu pun tak tampak legam
Kemana perginya senyum riangmu?
Apakah hilang terkubur debu?
Panas dan polusi merusak kulitmu
Beban hidup kah yang merampok keceriaanmu
Dalam waktu yang singkat saja
Betapa lekasnya engkau menjadi tua
Seolah mengiyakan teori fisika
Sesungguhnya waktu tidak linear rupanya
Hari itu ekonomi dan fisika bercinta
Bukan hanya teori paradoks kembar saja
Tapi faktor ekonomi pun juga mampu
Membuat perbedaan umur bak relativitas waktu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI