Mohon tunggu...
MABRA YUSUF KH
MABRA YUSUF KH Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Implementasi keuangan publik islam dalam kehidupan sehari-hari

18 Januari 2025   18:07 Diperbarui: 18 Januari 2025   17:12 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Keuangan publik merupakan salah satu aspek penting dalam pengelolaan sebuah negara, termasuk dalam konteks Islam. Keuangan publik Islam adalah sistem pengelolaan keuangan yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah. Prinsip ini tidak hanya mengatur bagaimana pendapatan dan pengeluaran negara dikelola, tetapi juga memastikan bahwa pengelolaan tersebut dilakukan secara adil, transparan, dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Dalam opini ini, kita akan membahas bagaimana keuangan publik Islam relevan dengan kehidupan sehari-hari serta implikasinya bagi masyarakat modern.

Keuangan publik Islam berakar pada ajaran Al-Qur'an dan Hadis yang menekankan pentingnya keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab dalam mengelola harta. Dalam Islam, kekayaan tidak boleh terkonsentrasi pada segelintir orang saja. Hal ini tercermin dalam kewajiban zakat, infak, dan sedekah yang bertujuan untuk membantu mereka yang membutuhkan. Keadilan distribusi juga mengharuskan pemerintah mengelola pendapatan negara untuk kepentingan umum, seperti membangun infrastruktur, menyediakan layanan kesehatan, dan mendukung pendidikan. Selain itu, riba (bunga) dilarang dalam Islam karena dianggap merugikan pihak lain dan menciptakan ketidakadilan. Dalam konteks keuangan publik, larangan ini mendorong pemerintah untuk mencari sumber pendanaan yang bebas dari riba, seperti melalui instrumen keuangan syariah. Keuangan publik juga harus dikelola dengan transparansi dan dapat dipertanggungjawabkan untuk memastikan bahwa dana publik digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan tidak disalahgunakan.

Dalam kehidupan sehari-hari, keuangan publik Islam memiliki relevansi yang signifikan, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Zakat adalah salah satu instrumen utama keuangan publik Islam yang memiliki dampak langsung pada kehidupan masyarakat. Zakat yang dikumpulkan oleh negara atau lembaga resmi dapat digunakan untuk membantu fakir miskin, anak yatim, dan kelompok rentan lainnya. Dengan demikian, zakat berperan dalam mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi. Program bantuan langsung kepada masyarakat kurang mampu, seperti subsidi pendidikan, kesehatan gratis, atau pemberian modal usaha kecil, dapat menjadi solusi untuk mengurangi tingkat kemiskinan secara signifikan.

Pengelolaan keuangan publik yang berbasis syariah memastikan bahwa pembangunan infrastruktur dan layanan publik dilakukan tanpa merugikan masyarakat atau merusak lingkungan. Pembangunan proyek besar harus mempertimbangkan dampaknya terhadap keseimbangan ekologi dan keberlanjutan jangka panjang. Selain itu, proyek tersebut juga harus memenuhi standar etika Islam, seperti tidak melibatkan praktik korupsi atau manipulasi. Prinsip transparansi dalam keuangan publik Islam sangat relevan dengan tuntutan masyarakat modern yang menginginkan pemerintah yang bersih dan akuntabel. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat dapat merasakan manfaat dari sistem yang transparan, seperti laporan keuangan negara yang mudah diakses dan dipahami, serta mekanisme pengawasan yang melibatkan partisipasi publik.

Dalam konteks individu, banyak orang yang terjebak dalam lingkaran utang berbasis riba yang memberatkan. Sistem keuangan publik Islam menawarkan alternatif melalui pembiayaan syariah, seperti sukuk (obligasi syariah) yang digunakan untuk mendanai proyek-proyek negara. Sukuk tidak hanya bebas riba, tetapi juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berinvestasi dalam pembangunan negara. Seseorang yang membeli sukuk negara tidak hanya mendapatkan keuntungan finansial, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Keuangan publik Islam juga mendorong pemberdayaan ekonomi umat melalui program-program yang mendukung usaha kecil dan menengah (UKM). Pemerintah dapat menggunakan dana publik untuk memberikan pelatihan, modal usaha, atau subsidi kepada UKM yang berpotensi meningkatkan perekonomian lokal. Dalam kehidupan sehari-hari, ini dapat dirasakan oleh para pelaku usaha kecil yang mendapatkan kesempatan untuk berkembang dan bersaing di pasar.

Meski memiliki banyak keunggulan, implementasi keuangan publik Islam juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti kurangnya pemahaman masyarakat tentang prinsip-prinsip syariah, keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten di bidang ini, dan resistensi terhadap perubahan dari sistem konvensional ke sistem syariah. Untuk mengatasi tantangan ini, beberapa langkah dapat diambil. Pemerintah dan lembaga keuangan syariah perlu meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang keuangan publik Islam, termasuk manfaat dan cara kerjanya. Sosialisasi dapat dilakukan melalui seminar, media massa, atau platform digital. Regulasi yang jelas dan tegas juga diperlukan untuk mendukung implementasi keuangan publik Islam. Hal ini mencakup pengaturan tentang pengumpulan dan distribusi zakat, larangan riba, serta transparansi dalam pengelolaan dana publik. Pemerintah dapat bekerja sama dengan lembaga keuangan syariah untuk menyediakan instrumen keuangan yang sesuai dengan prinsip Islam. Kolaborasi ini dapat mencakup penerbitan sukuk, pembiayaan proyek publik, atau pengelolaan dana sosial. Teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan keuangan publik Islam. Misalnya, penggunaan aplikasi berbasis blockchain untuk melacak distribusi zakat atau pelaporan keuangan publik secara real-time.

Keuangan publik Islam adalah sistem yang tidak hanya relevan, tetapi juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dengan prinsip-prinsip seperti keadilan distribusi, larangan riba, dan transparansi, keuangan publik Islam dapat menjadi solusi bagi berbagai permasalahan ekonomi dan sosial yang dihadapi masyarakat modern. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut, diperlukan komitmen dari semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat. Dengan edukasi, regulasi yang kuat, serta pemanfaatan teknologi, keuangan publik Islam dapat menjadi pilar utama dalam menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, dan berlandaskan nilai-nilai Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun