[caption id="attachment_187128" align="alignnone" width="565" caption="tribunnews.com"][/caption]
"Memutuskan:
DKPP menjatuhkan sanksi peringatan tertulis kepada Ketua KPU DKI, Dahliah Umar. Mengingatkan kepada teradu untuk mengambil langkah-langkah untuk menetapkan DPT yang pasti. Menyarankan agar KPU DKI melakukan langkah yang bersifat khusus dalam pengelolaan DPT untuk menjamin pemilu yang terpercaya”. Tok-tok-tok!
Prof Dr Jimly Assiddiqie, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) akhirnya memutus perkara kisruh DPT Pilkada DKI 2012, 6 Juni lalu.
[caption id="attachment_187118" align="alignnone" width="240" caption="http://www.facebook.com/dahliah.umar"]
Muda, energik dan bersemangat. Srikandi kelahiran Jakarta 1 Oktober 1976 ini adalah Ketua sekaligus Komisioner termuda di jajaran KPU DKI Jakarta. Komisioner lain, Jamaluddin F Hasyim (37 tahun), Aminullah (46 tahun) dan Sumarno (46 tahun).
Tak terbayang kesibukannya menyiapkan Pilkada sedari tahap sosialisasi hingga penetapan hasilnya kelak. Barangkali kisruh DPT itu menyusup pula dalam mimpi Dahliah walau jam tidurnya pun teramat singkat. Tak terbayang pula besarnya godaan, tekanan bahkan ancaman yang dia alami. Di bawah kepemimpinannya kredibilitas hasil pilkada, stabilitas sosial politik DKI Jakarta dan keabsahan gubernur terpilih dipertaruhkan. Tentu dibutuhkan kepribadian yang matang, kecukupan jam terbang dan kehati-hatian dalam bersikap agar reputasi Dahliah dapat dipercaya sebagai wasit yang jurdil dan tidak menjadi sasaran tembak.
Dahliah Umar telah larut dalam hiruk pikuk Pemilu sedari mahasiswa di jurusan syariah di Universitas Ibnu Chaldul Jakarta (1996-2001). Mengawali kiprah keaktivisannya di Pergerakan Islam Mahasiswa Indonesia (PMII), Dahliah terlibat dalam pemantauan Asian Network for Free and fair Election (ANFREL) sejak tahun 2009. Pada tahun yang sama dia didapuk sebagai Direktur Bidang Monitoring Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jakarta sampai 2001. Setelahnya dia mengepak sayap pantauannya pada Pemilu di sejumlah negara seperti Thailand, Filipina dan Kamboja.
Berbekal kiprah aktifnya, dia meraih sponsor untuk menempuh program master di Nottingham University jurusan hubungan internasional (2004-2005). Di negeri Pangeran William itu Dahliah bergiat sebagai Koordinator Bidang Kajian Sosial pada Persatuan Pelajar Indonesia di Nottingham. Minat kuat Dahliah pada urusan pemilu tak pupus di kala studi masternya. Ia bahkan terlibat sebagai petugas manajemen logistik pemilu di Erewash Borough Council pada pemilu Inggris tahun 2005.
[caption id="attachment_187119" align="alignnone" width="300" caption="Foto ini kelihatannya waktu Dahliah (kiri) masih di Inggris: http://www.facebook.com/dahliah.umar"]
Dalam akun Facebooknya, Dahliah Umar tidak tampak sebagai figur yang formal, serius apalagi terkesan kaku seperti para pejabat pada umumnya. Saya melihat sosok Dahliah malah terkesan gaul, easy going, ngepop, bahkan terkadang banyol dengan logat betawi kental. Simaklah kolom statusnya pada 30 April lalu:
“Kata Pak Wapres: Kalau Azan Shubuh jangan kenceng2. Mu'adzin bilang: Gw adzan kenceng aje pade kagak bangun, apelagi kalo pelan......”
Lihat juga gaya Dahliah menyosialisasikan Pilkada pada status tertanggal 4 April:
@ Sosialisasi and Having Fun with KPU DKI! Pilgub DKI 2012, makin seru makin bikin penasaran. Yuuukkk dipiliiihh dipiliiihh dipilihhhh! Sambil tunggu tanggal mainnya 11 Juli 2012, kita ngejamz dulu di sini.... ;)
KONSER PANGGUNG HIBURAN RAKYAT PEMILU GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR 2012. KPU kota / Kabupaten Se-DKI JAKARTA. pada hari RABU 11 JULY 2012……………………………………………
13419062311114720345
http://www.facebook.com/dahliah.umar
dan 14 Maret 2012:
Pengen Tahu Siapa Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur??...Gmn caranye biar bisa Ikut Nyoblos??..Bingung??? Makenye Aktif dong Jadi Warga Jakarta!!!Kudu dengerin nih, serba serbi dan serunya pilgub Jakarta, sambil belajar berpolitik biargak salah pilih...di acara Ngopi alias Ngobrolin PILGUB DKI Jakarta 2012 bersama SKETSA RI (Indro 'Warkop' dan Rofiq) dipersembahkan Oleh KPU Kota Jakarta Pusat, Setiap Jum'at mulai 16 Maret 2012, Jam 08.00 pagi di 89,6 FM I-Radio Jakarta. Don't miss it! :)
Tapi jangan ragukan ketegasan dan keberpihakan Dahliah dalam merespon opini yang bertentangan dengan pendiriannya, seperti tertera pada statusnya 21 Maret 2012:
Sigit Pamungkas @ Fit and Proper Test Calon Anggota KPU: "Pemilihan kepala daerah harus dilaksanakan secara langsung dan melalui DPRD. Untuk daerah tingkat ekonomi maju dan pengangguran rendah, perlu Pilkada langsung. Untuk daerah miskin dan tingkat pengangguran tinggi, Pilkada dipilih melalui DPRD saja".. Maksud lo, orang miskin gak mampu milih gitu??? Oh, kasihan kau daerah miskin, mungkin besok akan ada papan di depan gedung Gubernur bertuliskan: Berhubung kita daerah miskin, gak ada pilkada langsung ya coy!", dan di depan KPU prov tersebut: "orang miskin dilarang nyoblos!"
Sejalan dengan latar studinya, begini cara Dahliah memberi perhatian pada perkembangan internasional (status 22 Februari 2011):
Ya Tuhan, semoga kami tidak lagi memiliki pemimpin seperti Khadafi yang mengaku Islam tetapi membunuh kaumnya sendiri....
Ingat waktu heboh Gayus plesir di Bali? Begini cara Dahliah menukil ulasannya (status 8 November 2010):
[caption id="attachment_187121" align="alignnone" width="300" caption="kompas.com"]
Ini pasti Gayus, mengapa? 1. Perhatikan bentuk bibirnya, sama persis.
2. Rambut? Pasti wig, gak ada zaman skrg yang model 70 tahunan begitu, apalagi orang seusia dia tengsin lah punya model rambut taon jebot, dan kelihatan tempelan. 3. Gaya dan posisi: sama dengan gaya Gayus di foto2 yang diambil wartawan pas nunggu sidang, agak mbungkuk tangan terlipat di dada 4. Kacamata; Ada yang matahin argumen gw: Kalu emang Gayus kenapa dia gak pake kacamata item aja, biar gak ketahuan? Jawabnya: Cek data kesehatannya, kalo die minus ya butuh kacamata pas nonton tenis yang jauh itu, gampang kaaan... 5. Di hari di mana ada turnamen, die berobat, bisa aja nyambi jalan-jalan, Bali kan deket Begitulah kesimpulan sementara, ttd Dahli, Asistennya detektif Dee ;))
Obsesi Dahliah Umar
[caption id="attachment_187122" align="alignnone" width="300" caption="http://www.facebook.com/dahliah.umar"]
Entah sebatas gurauan atau memang obsesi masa depan yang serius. Dahliah sendiri dalam akun facebooknya menerangkan diri sebagai:
The future Minister of Fashion and Culinary Affairs of the Republic of Indonesia 2019-2024 ;)
Sekali lagi penggambaran diri yang diakuinya jauh dari kesan serius. Sebagai calon menteri urusan fashion dan kuliner RI masa depan, sejak lama Dahliah tampak antusias pada kedua urusan itu. Dia sempat berbagi resepnya dalam varia masakan:
(Status 20 Februari 2011)
Sambal Penyet What is it for lunch today? Lele Goreng, tempe goreng dengan bumbu sambal penyet dipadukan dengan sup bayam, hmm... menu sederhana tapi rasanya dahsyatt!! Kuncinya ada pada sambal. Sambal penyet ini, khas jawa perpaduan antara 17 butir cabe rawit merah dan ijo yang digoreng, 2 siung bawang putih goreng, terasi bakar dan garam dan jangan lupa: 1 cm kencur. Sup bayam adalah hidangan khas ibu-ibu di Jakarta, terdiri dari rebusan jagung manis, bawang merah, cabe, tomat, dan daun bayam Kalau sudah semudah dan seenak ini, buat apa jajan di luar?
(Status 17 Februari 2011)
[caption id="attachment_187124" align="alignnone" width="300" caption="http://www.facebook.com/dahliah.umar"]
Gampang banget yang ini, cocok buat ibu2 yang super sibuk! Ikan Asap bumbu Rica-Rica Bahan: 1 bungkus ikan tongkol asap/cuwe (250gr), suwir2 dan goreng, tiriskan Bumbu haluskan: 5 butir bawang merah, 10 cabe keriting, 7 butir cabe rawit merah/ijo, 1 sdt garam, Minyak untuk menggoreng dan menumis. Cara membuat: Tumis bumbu halus hingga matang, masukan ikan asap yang telah disuwir dan digoreng, sajikan.Siapa sangka sosok sepenting Dahliah masih sempat menekuni online trading bahkan mungkin terdaftar sebagai sales pada sebuah perusahaan MLM kosmetik. Simaklah blog yang berafiliasi dengan akun facebooknya: http://dahlisyahrir.multiply.com. Dalam blog itu tertera minat dan jualannya atas produk pakaian, kosmetik, herbal, tapi tak lupa sosialisasi Pilkada ditorehkannya. Luar biasa. Bahkan sela kesibukannya, bahkan Dahlia masih menekuni hobi trading ini. Mungkin sebagai penyaluran energi dan stress, aktivitas Dahliah ini dapat menjadi inspirasi.
Menduga-duga Haluan Politik Dahliah
[caption id="attachment_187125" align="alignnone" width="300" caption="antaranews.com"]
Jujur deh! Pada saat kisruh DPT melanda tahapan pilkada, sebagian dari kita mungkin menduga (termasuk saya lho) bahwa Dahliah hendak menguntungkan kandidat tertentu yang menjurus petahana (tul ga?). Dalam perkara DPT ini, KPU DKI memang hanya bertindak sebagai user penerima data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemprov DKI Jakarta yang Kepalanya, Purba Hutapea saat ini sedang bermasalah. Akan tetapi mengapa hasil verifikasi KPUD tidak selaras dengan penyimpangan yang ditemukan oleh beberapa tim sukses cagub dan mengapa KPUD cenderung bertahan dengan hanya menyusutkan sekitar 21 ribu nama pasca vonis DKPP? Mengapa pula KPUD bertahan dengan tidak menggunakan data E-KTP? Pertanyaan itu jadi PR penting bagi Dahlia Cs agar segera mengklarifikasi masalah ini yang hasilnya dapat mempertaruhkan reputasi mereka sebagai wasit yang adil.
Dalam telusur intel-intelan saya menelisik profil Dahliah, saya tidak atau mungkin belum menemukan kaitan atau afiliasi dia pada kandidat atau partai tertentu. Dalam akun facebooknya lagi, mantan santriwati ini mengaku berpandangan politik liberal. Meski cara bertutur Dahliah mengisyaratkan dia bergaya Betawi yang lahir di Jakarta, namun dia pun menunjukkan keprihatinan dan kritik terhadap sejumlah masalah Betawi dan kotanya. Simak blognya:http://dilarangmiskindijakarta.wordpress.com/. Dia mengkritik perilaku ormas seperti FPI, Forkabi dan FPI yang menurutnya beranggotakan anak muda Betawi yang terdisorientasi. Ada juga artikelnya yang menandakan keprihatinannya pada kondisi macet dan angkutan umum. Sebagai seorang terdidik baik, kaya akan informasi, dan bergiat dalam kelompok civil society, saya haqul yakin Dahliah cukup sadar akan pangkal muasal masalah perkotaan. Apalagi kalau bukan kepemimpinan, kebijakan dan manajemen kota yang salah urus.
[caption id="attachment_187126" align="alignnone" width="300" caption="pilkadadki.com"]
Pilkada DKI memang ruwet dan penuh tekanan. Tapi dengan ketenangan, sikap responsif dan proaktif yang lebih baik, jam terbang politik Dahliah (sebagai bagian penyelenggara negara) tentu akan lebih matang. Dia punya modal sebagai pribadi yang terbuka dan terkesan jauh dari kepura-puraan (seperti kebanyakan politisi :D). Di balik tekanan itu hadirlah sosok penyangga Athoillah Muhammad yang menikahinya sejak Januari 2009. Dengan latar belakang keduanya yang sama-sama santri, aktivis PMII dan pegiat pemilu kelihatan mudah bagi mereka untuk saling mengisi dan menguatkan.
[caption id="attachment_187127" align="alignnone" width="300" caption="Dahliah dan Athoillah: http://www.facebook.com/dahliah.umar"]
Publik penasaran menunggu jawaban Dahliah atas masalah DPT. Publik pun berharap besar pada Dahliah untuk bertindak jurdil dalam amanatnya. Yakinlah Mpok Dahliah, dengan memenuhi harapan publik, karpet merah terbentang bagi karir politik Anda di masa datang.
Salam Pilkada Jurdil,
Abdul Malik
(Belum pernah bertemu atau mengenal Dahliah Umar secara pribadi LOL:D )
Sumber:
http://www.kpujakarta.go.id; Akun Facebook Dahliah Umar; Kompas.com; Detik.com; Antaranews.com; http://dilarangmiskindijakarta.wordpress.com/;
http://dahlisyahrir.multiply.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H