Untuk penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa dicoba mengawali di penerbit indie. Jika bukunya ingin cepat terbit dan menjaga semangat menulis.Â
Tapi bagi pemula dalam hal ingin mewujudkan karyanya  sering  mendapatkan hambatan yang dialami dalam menerbitkan buku yaitu:
- Biaya mahal
- Biaya murah bahkan gratis diawal, namun jadi mahal akhirnya
- Ketidakjelasan nasib naskah setelah berbulan-bulanÂ
- Ketentuan berubah2 tidak sesuai dengan di awal.
- Ada ketentuan yang tidak disampaikan di awal
Disisi lain mungkin ini pengalaman pertama dalam membuat dan menerbitkan buku. Maka dengan penerbit Indie, menjadi solusi bagi mereka yang ingin menerbitkan buku karya sendiri. Sekarang ini semakin mudah menerbitkan buku karena ada penerbit indie.
Sekerang ini Penerbit Indie ada banyak, dan pilihlah penerbit berdasarkan selera/kondisi masing-masing. Sebagai tips, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie
- Biaya penerbitan
- Fasilitas penerbitan yang di dapat penulis
- Batas maksimal jumlah halaman
- Ketentuan dan Biaya cetak ulang
- Apakah dapat Master PDF
- Jumlah buku yang didapat penulis
Dengan adanya penerbit indie, penerbit bisa mempertanggungjawabkan naskah yang dikirim. Adapun kelebihan dan fasilitas penerbit indie adalah:
- Naskah pasti diterbitkan
Proses penerbitan mudah dan cepat - Biaya terjangkau, tidak perlu sampai jutaan rupiah
- Mendapatkan fasilitas desain cover
- BerISBN / QRCBN
- Layout
- Editing
- Mendapatkan sertifikat
- Poster promosi
- Master Naskah berbentuk PDF
- Jumlah maksimal halaman sangat banyak yaitu 280 hal A5. Jadi bapak/ibu tidak kena biaya tambahan halaman walaupun bukunya setebal 280 halaman A5.
- Penerbit ini menjualkan buku terbitannya di tokopedia dan shopee
- di penerbit Indie dalam hitungan bulan saja (1-3 bulan)
- Biaya 400.000 saja, penulis dapat 2 buku
Menerbitkan buku di penerbit indie atau independen dapat menjadi pilihan yang menarik jika para pemula yang ingin mengontrol proses penerbitan dan distribusi buku secara mandiri.
Penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas penerbitan, atau jika ingin cetak ulang.
Tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.
Bila sudah pernah atau terbiasa, tentu seorang penulis perlu tantangan lagi dalam menulis. Akan ada waktunya bila penulis perlu merasa upgrade dari penerbit Indie ke penerbit mayor. Barulah penerbit mayor yang tepat bagi penulis.
Sumber: Materi KBMN-28 bersama Narasumber Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. yang dimoderatori oleh Ibu Nur Dwi Yanti, S.Pd.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H