Keempat, mulailah menulis. Kalau kita sudah punya ide yang tertuang di outline maka segera ditulis, karena ada yang bilang "tulisan yang baik adalah tulisan yang selesai" bila sudah selesai silahkan dipublish
Kelima, dishare di media sosial atau di buku. Untuk lebih mudah, jikalau tulisan di blog selesai langsung dishare ke grou WA, Facebook atau media sosial lainnya agar ilmu tulisan kita ada yang membacanya dengan niat mengamalkan ilmu lewat tulisan (dakwah bilqolam)
Keenam, membaca karya orang lain. Dalam hal ini pikiran kita ibarat "kendi" yang diisi oleh air (ilmu, ide yang kita baca) lalu kita tuangkan lewat tulisan. Seberapa banyak air yang kita tuangkan, maka mempengaruhi banyaknya air yang kita isi dalam kendi tersebut. Jika kita banyak membaca, maka banyak pula yang harus kita tuangkan.
Ketujuh, mempunyai karya. Setidaknya selama hidup kita mempunyai satu buku yang kita ambil dari tulisan-tulisan yang kita cicil di blog. Karya ini akan memberikan bukti kepada kita sendiri maupun orang sekitar akan manfaat menulis diblog. Jikalau kita sudah punya karya dalam bentuk buku atau e-book apalagi membuat sukses hidup kita, maka akan mudah mempengaruhi orang lain untuk menulis.
Percayalah tidak ada tetesan keringat yang sia-sia, biarlah orang sekitar berkata apa. Karena Allah Maha Tahu, Allah Maha Adil dan Allah memberi rahmat (kasih sayang) dan mencintai pada orang yang berbuat kebaikan. Allah berfirman: "Sesungguhnya rahmatku dekat pada orang-orang yang berbuat kebaikan."
Sumber: Materi Pak Drs. Dedi Dwitagama, M.Si saat jadi narasumber di KBMN Angkatan-28 yang dikembangkan oleh penulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H