Kos-kosan yang Panas
Oleh: M. Abd. Rahim
***
Kos-kosan yang berukuran 4x3 itu tempatnya tidak dapat dijangkau oleh mobil.
"Gimana sayank, jadi ngekos yang ditawarkan temanmu itu?" Tanyaku
"Ya jadi yank, terus harus nyari kemana lagi!" Jawabnya
Memang jalan menuju ke kos roda tiga saja sangat kesulitan, apalagi jalannya yang sempit yang bisa diakses oleh pengendara motor. Kadang juga saling menunggu, ketika roda dua besar melintas dan disarankan lewat salah satu dulu.
"Oya mbak Risdza, kalau jadi ngekos di sampingku saja. Kosong kok! kamar mandinya juga di dalam." Tawaran Nurul teman istrikuÂ
Aku diperkenalkan kos tersebut olehnya yang dulu dia juga menempatinya. Saat itu, saya sudah menikah. Di tahun yang sama, memang aku harus mencari tempat untuk berteduh. Dan bersedia menempatinya bersama istri tercinta untuk beribadah, dan menikmati hidup di saat suka maupun duka.
Ketika malam datang, kos yang saya tempati berubah layaknya oven, sangat panas walaupun fasilitas kos sudah memberikan satu kipas. Tapi tetap saja istri membeli satu kipas diletakkan di samping TV. Berniat agar ruang tidak panas dan ketika tidur ku istirahat bisa nyenyak, tapi hasilnya juga masih panas.
Ketika Hafizah ikut bermalam di kos, aku kasihan ia merasa tidak nyaman. Dan sebelum tidur malam, ia mengajak cari angin dulu.