Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mahabbah Allah

17 Juli 2022   07:30 Diperbarui: 17 Juli 2022   07:53 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesuatu yang dikehendaki Allah, Dialah yang menggerakkan hati, Bukan lewat kata-kata

Wali Joned, yang santrinya bisa terbang. Ia berdo'a

"Semoga Allah menghalangi kepada mahabbah dari hambanya dari keterkaitan dari selain Allah"

Baca juga: Di Bus

---

Hamba yang bisa masih terkoneksi dengan selain Allah

Mahabbah Allah itu ada kompensasi

Setiap mahabbah ada pengganti/kompensasi

Jika pengganti/ketergantungan hilang maka akan hilang mahhabbahnya

---

Wali Dzunun berkata kepada seseorang, "Berhati-hati lah jika kamu menjadi hina karena selain Allah"

Wali Sibli berkata "Berilah tanda2 orang yang makrifat?" Kemudian dijawab "Jika berkata atau diam maka ia akan binasa"

---

Cinta yang hidup di dalam iga, 

Dzat menghasilkan tidur, dari mata yang tertutup 

Heran pada kekasihnya, lupa maka bisa ingat pada sesuatu

akan mati ketika mengingat nya kemudian hidup lagi, 

Maka bisa hidup dengan sesuatu yang didambakan, diharapkan

---

Meninggal karena kerinduan, akan hidup indah sempurna 

Ketika minuman cinta (Mahabbatullah), akan ada gelas yg lain setelah gelas yang diminumnya 

Rasa segar itu tak akan habis dan terus merasakan kenikmatan rindu dan bertemu Tuhannya

Ya Allah jangan tinggalkan aku, terimakasih Engkau telah mencintaiku dengan sepenuhnya

Mojokerto, 17-07-2022

M. Abd. Rahim, S.Pd.I, M.Pd. (GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun