Gerakan Literasi Sekolah, menjadi salah satu aspek dari Penguatan Pendidikan Karakter yang kini juga menjadi bagian penting dari upaya pemerintah dalam melakukan revolusi mental sebagai bagian dari realisasi Nawacita. Meskipun saya tak hafal apa isi Nawacita yang 9 program itu, setidaknya sedikit tahu bahwa dalam Nawacita ada program pendidikan di dalamnya.
Sebagai seorang guru, seringkali apa yang kudapat dari hasil membaca, menulis, berinteraksi dan melakukan kegiatan-kegiatan lain yang bermanfaat, kusampaikan dan kemudian kuajak serta mereka, anak-anak didikku, untuk bersama-sama melakukan hal yang kurasakan bermanfat itu. Tak terkecuali membaca dan menulis artikel di kompasiana, menularkan pada mereka melalui gadget yang mereka miliki agar benilai posiif bagi mereka, tak hanya jadi sumber hiburan yang bernama selfie serta chat omong kosong dan hura-hura yang melahirkan karakter dari budaya konsumerisme dan hedonisme belaka dengan hanya melarangnya untuk dibawa ke sekolah.
Meski baru sebatas keinginan dan wacana, setidaknya tulisan ini menjadi salah satu referensi pribadi bahwa pernah ada dalam ideku untuk melakukan sesuatu yang baru yang belum pernah ada sebelumnya, baik di sekolahku maupun di kompasiana, sebagai upaya untuk memberi contoh nyata pada generasi emas Indonesia.Â
Aku membayangkan suatu ketika nanti, di tengah kesibukanku selalu ada waktu untuk mempersiapkan sebuah sudut literasi di sekolah yang bernama sudut Kompasiana, di samping sudut Ilmu Pengetahuan Sosial, sudut Geografi dan sudut-sudut lainnya. Saat itu aku sibuk melayani pertanyaan, memberika arahan, membantu edit artikel dan mengoreksi tata bahasa, ah..indahnyaaa....Â
Kompasiana, semoga nanti kita bisa bersama-sama, kamu membantuku mendidik dan membangun karakter mereka, dan kubantu mereka mengenal dan menjadikanmu idola. Idola generasi emas Indonesia...Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H