Perhelatan balap motogp sebagai kejuaraan dunia balap roda dua paling tinggi levelnya, diselenggarakan di semua benua yang ada di muka bumi. Dimulai dari Asia, Australia, Amerika, Afrika, dan Eropa.Â
- Antartika, kok, nggak ada?
+ Nah, bagus, berarti kamu kritis dan memiliki pengetahuan luas.Â
Begini, pertanyaanmu menggambarkan bahwa pengetahuanmu yang merupakan modal awal belajar IPS Â kelas 9, sudah cukup baik. Artinya, materi yang dipelajari di kelas 7 dan 8, sudah kamu kuasai, sesuai dengan tujuan pembelajaran.Â
Sekarang kita bahas bagaimana motogp bisa menjadi topik untuk memahami materi IPS, khususnya di kelas 9.
Sebelum masuk ke materi, kita harus pahami dulu apa saja konsep-konsep dan ranah keilmuan yang nantinya akan kita pelajari. Dengan demikian tujuan kita belajar jadi jelas arahnya.Â
Sudut pandangnya masih sama seperti di kelas 7, yaitu dilihat dari konsep Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi (plus Antropologi). Yang membedakan hanya kedalaman materi dan keluasan ruang lingkupnya.Â
Geografi
Ada 10 konsep Geografi yang menjadi dasar untuk menganalisis satu fenomena, antara lain konsep lokasi, jarak, morfologi, pola, aglomerasi, nilai kegunaan, interaksi dan interdependensi, diferensiasi area, serta keterkaitan ruangan, dan  Keterjangkauan atau aksesibilitas.Â
Pergelaran motogp yang selalu berpindah-pindah menunjukkan bahwa ada pertimbangan-pertimbangan tertentu yang secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan konsep dasar Geografi di atas. Kita lihat dulu dari konsep yang sesuai dengan materi pokok di kelas 7, yaitu Interaksi keruangan dan kewilayahan.
Interaksi keruangan adalah hubungan timbal balik antara ruang yang satu dengan ruang yang lain. Dan, hubungan tersebut dikatakan hubungan timbal balik karena di antara kedua ruang (atau lebih) terjadi peristiwa saling mempengaruhi.Â
Interaksi tersebut terjadi karena adanya perbedaan kondisi di wilayah-wilayah penyelenggaraannya, yang mencakup unsur-unsur fisik/alami, maupun unsur Sosial-budaya, alias non alami.Â
Bersambung....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H