Iran memiliki tokoh besar yang sangat berpengaruh khususnya dikalangan intelektual muda dalam memobilisasi perlawanan terhadap syah iran yaitu Ali Syari'ati, ia lahir di Khurasan, Iran pada 24 November 1933. Ayahnya seorang orator nasionalis progresif yang ikut serta dalam gerakan-gerakan politik anaknya. Ali Syari'ati mengenyam pendidikan di Universitas Sorbone Prancis. Ia  menjadi satu diantara ilmuwan muslim yang secara sistematis membangun sosiologi islam, berbasis pada tradisi islam di Iran.
Gagasan Ali Syariati tentang sosiologi islam merupakan gabungan kerangka revolusioner tradisi Marxis serta dialektika historis yang ditujukan untuk perubahan masyarakat. "Kehidupan adalah persaingan antara yang haq vs bathil, seperti tercatat dalam sejarah antara Habil vs Qabil, juga seperti Musa vs Firaun", terangnya dalam buku kecil berjudul Sosiologi Islam. Buku tentang sosiologi islam merupakan kumpulan ceramah yang tak terlepas dari unsur retorika karya ali tetapi tidak menceritakan mendalam mengenai konsep bagaimana mempelajari islam secara aspek teologis, melainkan secara aspek sosiologis dan sejarah dua hal yang menjadi keahlian dari ali.
Ali menjelaskan tentang faktor-faktor perubahan sosial. Keinginannya yang menolak teori-teori perubahan sosial yang dibawa oleh ilmuwah eropa dan dianggapnya tidak bisa berlaku secara umum. Menurut beberapa aliran sosiologi setidaknya ada tiga faktor perubahan sosial yaitu serba kebetulan, materialis atau determinasi sejarah dan pengaruh orang-orang besar. Serba kebetulan dalam perubahan sosial terjadi karena memang kebetulan.
Materialis atau determinasi sejarah yaitu aliran yang mempercayai bahwa perubahan sosial dianggap sebagai sebuah alur sejarah yang seperti itu terus dan pengaruh orang-orang besar atau para pahlawan. Jadi perubahan sosial hanya bisa terjadi kalau ada peranan dari orang-orang besar dan turun tangan terhadap perubahan sosial tersebut.
Tetapi ali syari'ati menolak ketiga aliran tersebut. Dalam islam dan al-qur'an tidak ditemukan bahwa ketiga aliran tersebut dapat memicu terjadinya perubahan sosial. Jika ditarik kesimpulan, dalam islam faktor yang memicu adanya perubahan sosial bukanlah pribadi-pribadi sang pemimpin, bukan pula kebetulan atau hukum-hukum yang berlaku umum.Â
Perubahan sosial justru terjadi karena an-nas atau rakyat. Nabi Muhammad SAW diturunkan kepada an-nas, an-nas lah yang menentukan berubah atau tidak, an-nas pula yang bertanggung jawab atas perubahan yang terjadi. Perubahan sosial menurut ali ada empat faktor yaitu rakyat, kebetulan yang telah ditetapkan allah, pribadi besar dan tradisi.
Dalam tulisannya juga ali mengkritik pemikiran marx yang dianggapnya telah mengacaukan tiga hal yang berbeda dalam membuat struktur sosial. Ketiga hal tersebut yaitu bentuk hak milik, bentuk hubungan kelas dan bentuk alat produksi. Ia membuat gerakan dimana suatu masyarakat menjadi sebuah pola yang dinamis karena semua menjadi sebuah tujuan. Tulisan ali juga mempengaruhi gerakan-gerakan revolusioner di Iran dalam hal gerak kesejahteraan manusia.
Jadi, pemikiran islam menurut Ali Syari'ati berbeda dengan pemahaman islam yang ada saat itu. Sebagian orang memahami islam di masa syariati yaitu islam yang hanya sebatas agama tidak sampai menjangkau persoalan-persoalan tentang politik dan sosial kemasyarakatan. Islam hanya sebagai dogma yang mengatur bagaimana beribadah tetapi tidak mengajarkan bagaimana cara untuk menegakkan keadilan dan melawan kezaliman atau petunjuk untuk membela kaum tertindas.Â
Menurut pandangan ali agama bukan hanya aspek spiritual atau hanya sekedar hubungan antara hamba dengan sang pencipta, tetapi lebih dari itu, islam adalah sebuah idelogi emansipasi dan pembebasan.
Sumber :
Ali Syari'ati, Simbol Kaum Muda Iran Abad 20. (2009, August 26). Republika. Retrieved December 12, 2022
Ismah. (2020). Studi Islam Dengan Pendekatan Sosiologis (Pemikiran Ali Syari'ati). Jurnal Kajian Keislaman, 8.
Pemikiran Ali Syari'ati dalam Sosiologi (Dari Teologi Menuju Revolusi) Faiq Tobroni. (2015, October 1). Neliti. Retrieved December 12, 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H