Mohon tunggu...
Mahirah Zahra
Mahirah Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Mahirah Zahra. Lahir di Jakarta, 19 Februari 2006. Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara. Saya selalu menjaga komunikasi dengan keluarga dan berbagi pendapat, salah satu nya saya bebas memilih universitas yang saya inginkan. Saat ini saya adalah mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah Program Studi Ekonomi Pembangunan. Saya sangat senang sekali bisa mendapatkan universitas negeri melalui jalur SNBT karena ini adalah salah satu impian saya. Selama masa sekolah, saya selalu berusaha untuk mendapatkan nilai yang baik dan mengejar prestasi akademik. Saya mengawali pendidikan saya di MI Rahmania Islamic School dan melanjutkan nya di MTs Rahmania Islamic School. Di MTs saya aktif dalam ekstrakurikuler paskibra, menari dan juga dalam organisasi yaitu OSIS. Kemudian saya melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 11 Tangerang Selatan. Mengenai kepribadian, saya orang yang mudah bergaul dengan siapapun dan senang memiliki banyak teman. Saya pribadi yang berkemauan keras. Jika saya mempunyai kemauan atau keinginan dalam hal positif, saya akan berusaha keras untuk mendapatkannya, seperti mendapatkan universitas negeri ini. Saya tidak mudah menyerah dan akan terus mencoba. Saya kreatif juga ambisius. Saya memiliki minat dalam menulis. Hobi saya membaca komik, menonton film atau series dan mendengarkan musik. Selain itu, badminton juga hobi kesukaan saya. Selama pandemi saya suka membuat cerpen untuk mengisi waktu luang. Saya tertarik dengan topik konten kpop. Kata kata semangat yang selalu saya ingat adalah jangan takut berjalan lambat, takutlah jika hanya berdiri diam.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sarjana S1 Lulus Tidak Harus Skripsi

3 Januari 2024   18:01 Diperbarui: 3 Januari 2024   18:05 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selama pengerjaan skripsi, banyak mahasiswa yang mengalami kendala, baik dari segi waktu maupun biaya. Menurut Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Panut Mulyono, skripsi seringkali menjadi penyebab mahasiswa terlambat lulus (An-Nur, 2022). Hal ini dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti kurangnya panduan dari dosen pembimbing, kesulitan dalam menentukan topik atau metode penelitian, dan hambatan dalam mengumpulkan informasi atau sumber dari perpustakaan. Dengan menghapus kewajiban skripsi, diharapkan mahasiswa dapat lulus lebih cepat dan mengurangi beban biaya kuliah. Hal ini juga berpotensi meningkatkan efisiensi dan produktivitas perguruan tinggi.

Kesimpulan

Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas bagi mahasiswa dalam menentukan bentuk tugas akhir tanpa terikat format skripsi yang konvensional, mahasiswa diharapkan dapat mengeksplorasi minat dan bakat mereka dengan cara yang lebih kreatif. Meskipun demikian, pro dan kontra tetap muncul. Meninjau kembali tujuan dari penulisan skripsi adalah untuk mengembangkan keterampilan penelitian, menulis dan berpikir kritis. Namun, penulisan skripsi berpotensi menghasilkan lulusan yang kurang berkualitas karena rentannya praktik perjokian. Selain itu, skripsi dinilai tidak aplikatif dalam dunia kerja. Skripsi juga seringkali menjadi penyebab mahasiswa terlambat lulus, yang pada akhirnya menghabiskan waktu dan biaya. Dengan menghapus kewajiban skripsi diharapkan dapat mengurangi beban dan kendala yang dialami mahasiswa. Evaluasi menyeluruh terhadap dampak kebijakan ini terhadap kualitas lulusan dan sistem pendidikan tinggi perlu dilakukan oleh setiap perguruan tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun