Mohon tunggu...
MA Darmawan
MA Darmawan Mohon Tunggu... profesional -

Pembaca setia kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nusantara: Supplier Sejak Jaman Dahulu Kala

4 Januari 2011   05:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:59 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejak fajar menyingsing di ufuk timur, bumi Nusantara yang sekarang merupakan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ini merupakan supplier bagi bangsa Eropa. Nusantara beserta wilayah lain yang terletak di wilayah katulistiwa telah menjadi supplier bagi komoditas-komoditas yang dibutuhkan oleh bangsa Eropa, bangsa Timur Tengah sejak era sebelum Masehi. Jaman dahulu kala misalnya, kota Barus menjadi pusat niaga bertaraf internasional hingga masa kolonialis Belanda. Sejak abad ke-2, gubernur dari kerajaan Yunani yang berpusat di Alexandria, Mesir, Claudius Ptolomeus, menjadikan Barus sebagai bandar niaga bertaraf internasional. Barang-barang yang diperdagangkan antara lain : kapur barus, emas, sutera, benjoin, lilin, madu, dan lain sebagainya.

Pulau Jawa paska VOC dibubarkan, dikuasai oleh pemerintah Hindia Belanda yang kemudian menerapkan cultur-steelsel atau tanam paksa berbagai tanaman industri untuk mengisi kas negeri Belanda yang pada waktu itu hampir kosong karena berbagai perang yang harus dihadapi di Eropa. Wilayah Maluku kesohor di seluruh dunia karena rempah-rempahnya yang melimpah sehingga menjadi supplier berbagai komoditas dari dahulu kala.

Nah, sebenarnya apakah yang menjadikan rakyat negeri ini sedemikian melarat ? Padahal kekayaan alam sedemikian melimpah ? Apakah karena kita sedemikian "bersyukur" sehingga kita hanya menjadi supplier saja dan tidak menjadi inovator ? Apakah sudah takdir Tuhan bahwa negeri Indonesia ini hanyalah cocok sebagai supplier bahan baku hasil bumi yang kemudian diolah menjadi olahan lain yang lebih memiliki nilai ekonomis tinggi. Selain itu, apakah hari ini Indonesia juga hanya berperan sebagai supplier bahan baku berupa human resource yang dihargai murah ?

Apakah peran bangsa ini sebagai supplier sejak jaman dahulu kala merupakan takdir dan ketentuan Tuhan ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun