Sebuah Keberkahan atau Kutukan: Indonesia dengan berbagai Kekayaan Sumber Daya Alamnya

Seperti yang kita ketahui sobat kompasiana, bahwa negara Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai sumber daya alam, baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati, kekayaan sumber daya alam tersebut tidak semata mata terjadi namun terjadi karena beberapa faktor seperti karena letak geografis yang dikatakan adanya pertemuan sebuah lempeng yang menyebabkan banyaknya gunung berapi dan tambang mineral sehingga membuat tanah indonesia menjadi subur lalu juga karena letak astronomis yaitu  6 Lintang Utara (LU) - 11 Lintang Selatan (LS) dan 95 Bujur Timur (BT) - 141 Bujur Timur (BT) hal itu berarti indonesia berada dalam lingkaran atau terletak pada garis khatulistiwa beriklim tropis yang menyebabkan indonesia akan terus menerus dikelilingi oleh matahari sepanjang waktu dan oleh karena itu indonesia hanya memiliki dua iklim yaitu musim hujan dan musim kemarau dengan struktur wilayah yang terbagi menjadi daratan, berupa lautan, itulah yang menyebabkan Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor perikanan dan pertanian. Selain itu, Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang sangat beragam, termasuk minyak bumi, gas alam, batu bara, dan berbagai jenis mineral seperti emas, tembaga, nikel, dan timah. Faktor-faktor tersebutlah yang menyebabkan indonesia menjadi negara kaya akan sumber daya alamnya.

Seharusnya dengan berbagai kekayaan sumber daya alam yang melimpah di negara tercinta ini, Indonesia bisa menjadi negara adidaya/adikuasa, namun mengapa negeri tercinta kita ini, yang kaya akan sumber daya alam malah masih saja memiliki permasalahan perekonomian yang tidak kunjung selesai? juga sering mengalami berbagai peristiwa yang tidak mengenakan sejak zaman dahulu, jika dilakukan kilas balik, kita semua pasti mengetahui bahwa Indonesia berkali-kali menjadi sasaran untuk dijajah oleh negara/bangsa lain, jika dirangkum seperti ini:

1. Portugis (1509-1595): Portugis adalah negara penjajah Indonesia pertama. Mereka datang untuk berdagang dan mencari rempah-rempah, tetapi akhirnya menguasai berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Pulau Jawa.

2. Spanyol (1521-1692): Spanyol datang ke Indonesia setelah Portugis dan juga berusaha menguasai wilayah-wilayah di Nusantara. Mereka berjanji untuk menghentikan penjajahan Portugis, tetapi akhirnya juga harus meninggalkan Indonesia.

3. Belanda (1602-1942): Belanda adalah negara penjajah Indonesia yang paling lama, dengan masa penjajahan mencapai 346 tahun. Mereka mendirikan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) dan menguasai wilayah-wilayah seperti Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Papua.

4. Perancis (1806-1811): Perancis menjajah Indonesia selama beberapa tahun, tetapi masa penjajahannya tidak berlangsung lama.

5. Inggris (1811-1816): Inggris juga menjajah Indonesia selama beberapa tahun, tetapi masa penjajahannya tidak berlangsung lama.

6. Jepang (1942-1945): Jepang menjajah Indonesia selama tiga tahun, setelah mengalahkan Belanda pada Maret 1942. Masa penjajahan Jepang tidak membawa perubahan yang berarti untuk rakyat Indonesia dan akhirnya berakhir dengan kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia II.

Dari beberapa penjelasan peristiwa penjajahan diatas dapat dipastikan semua motif negara ingin menjajah indonesia adalah ingin menguasai kekayaan sumber daya alam di indonesia ini, jika tidak percaya coba saja cari satu-persatu motif para negara penjajah mengapa ingin menguasai Indonesia ini. Bukan hanya jajahan yang didapatkan oleh negara Indonesia, namun Indonesia juga sering di adu domba yang berkepanjangan agar suku dan bangsa terpecah belah dan negara asing dapat masuk kembali. seperti yang saat ini sudah berlangsung lama yaitu di provinsi yang kaya akan tambang emas terbesar di dunia yaitu Papua, sampai saat ini terus mengalami teror, pelanggaran ham, kekerasan, Konflik Bersenjata dan adanya organisasi papua merdeka (OPM).

Selain faktor dari external, ada juga faktor lainnya yang menyebabkan indonesia mengalami berbagai permasalahan seperti SDM yang rendah, dimana hal ini menyebabkan SDM Indonesia gampang untuk di setir, sehingga kekayaan sumber daya alam yang seharusnya bisa diolah sendiri dan dijadikan produk agar memiliki nilai jual ekspor yang lebih tinggi dari pada hanya menjual olahan mentah yang harganya tidak stabil, tidak terpikirkan. ini terjadi karena rendahnya tingkat pendidikan dan kurang kesadaran dari peran orang tua tentang pentingnya pendidikan dan juga diatur dalam UU NO. 20 tahun 2003 yang mengatur mengenai tanggung jawab pemerintah dan sistem pendidikan nasional, hal ini jika ditinjau lebih dalam pemerintah yang memiliki tanggung jawab besar terhadap kualitas SDM, mengapa demikian karena tinggi rendahnya pendidikan bergantung pada kesejahteraan warga negaranya dan jika warganya belum sejahtera sulit untuk mereka memikirkan pendidikan, karena kebutuhan pokoknya saja belum terpenuhi dan dalam pasal 31 ayat (2) yang berbunyi: "Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya" walau sudah ada aturan nya pemerintah belum mampu untuk hal tersebut dan berdasarkan data Susenas Bappenas tahun 2022, anak usia sekolah (7-18 tahun) tidak bersekolah mencapai 4.087.288 anak. 

Anak yang tidak bisa bersekolah, kesenjangan sosial, dan kesejahteraan warga negara yang memilukan adalah akibat dari banyaknya korupsi di Indonesia ini, yang seperti sudah menjadi budaya dari zaman penjajahan sampai sekarang (Merdeka). Tingkat korupsi meningkat dimana-mana namun tak kunjung ada penyelesaiannya, semakin lama semakin mengerikan. Seharusnya negara yang kaya akan sumber daya alam ini sudah sejak lama bisa menjadi negara maju, mengingat diluar sana banyak negara yang tidak memiliki sumber daya alam sebanyak Indonesia namun bisa Lebih maju, rakyatnya sejahtera daripada negara Indonesia.