Seiring dengan kondisi PPKM yang levelnya semakin menurun di Jawa Timur, suasana di jalanan kota Malang kini mulai terlihat ramai dibanding sebelumnya.Â
Sekolah-sekolah mulai tingkat SD hingga SMA sudah mulai membuka akses untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Peserta didik masuk kelas secara bergiliran. Mall-mall pun mulai menggeliat dengan membuka aksesnya secara terbatas. Hotel-hotel demikian pula mulai menerima tamu. Namun semuanya mesti mengikuti protokol kesehatan.
Suasana yang mulai membaik itu patut kita syukuri. Namun kita tidak boleh lengah. Protokol kesehatan patut mendapat perhatian. Bagi komunitas yang suka jalan-jalan, mendapati suasana membaik seperti itu tentu merasa bersyukur. Setidaknya bisa staycation di kota sendiri. Staycation secara terbatas bersama teman-teman Kompasiana Malang.Â
Hal itu seperti yang kami rasakan. Pada hari Minggu itu (26/09/2021), kami mendapat undangan dari @bolangkompasiana untuk Kopdar tipis-tipis di sebuah Hotel Nirmala dekat jembatan layang Kota Lama, Malang. Lokasinya tepat di seberang The Balava. Penginapan Votel by Azana ini lokasinya sederatan dengan gedung Rumah Sakit (RS) Panti Nirmala, Mergosono, Kota Malang.
Kopdar Tipis-tipis Sembari Menikmati Kuliner Kaki Lima
Kami menuju hotel Nirmala Sabtu sore (25/09/2021) itu dengan santai. Berharap di sana dapat berdiskusi gayeng dengan kawan-kawan yang selama ini lama tak bertemu muka akibat pandemi Covid-19.Â
Sebelum meeting kecil dimulai, kami berjalan kaki bersama rekan-rekan mencari tempat kuliner. Maunya ke Malang Night Market atau mencari Sate Ayam Pak Tukiyat yang populer itu. Tapi saat melihat warung "Nasi Goreng Rempah" dekat Kampung Warna Warni, kami tertarik dan berhentilah di warung kaki lima ini.Â
Di dindingnya terpajang tulisan mencolok "Nasi Goreng Rempah". Ada menu nasi goreng udang, nasi goreng cumi-cumi, nasi goreng petai, Â dan lain lain. Saya pilih nasi goreng petai, kebetulan tinggal dua porsi.Â
Setelah saya coba, rasa nasgor itu yummy. Harganya pun cukup bersahabat. Pantas saja, "banyak wisatawan asing yang makan di warung kaki lima ini". Begitu menurut pengakuan si Ibu Muda penjual "nasgor" (nasi goreng) kepada kami.