Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kopiwriting: Saatnya UMKM Memantik Rezeki di Era Digital

12 September 2019   07:55 Diperbarui: 12 September 2019   08:02 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopiwriting bareng JNE di Vargo Kitchen, Kota Malang (11/9/2019)|Sumber: koleksi foto pribadi

Petang itu, saya dan kawan-kawan menghadiri event Kopiwriting bertajuk "Membawa UMKM Lokal ke Era Digital". Acaranya berlangsung sejak pukul 15.00 hingga 19.00 Wib di Vargo Kitchen, Jl. Borobudur Kota Malang (11/9).

Kopiwriting kali ini, dihadiri oleh para blogger dan wartawan media arus utama, tak terkecuali komunitas Blogger Kompasiana Malang (Bolang). Komunitas ini pernah meraih award sebagai komunitas Kompasiana terbaik tahun 2017.

Event JNE Kopiwriting 2019 kali ini merupakan yang ke-4, setelah kegiatan serupa sukses digelar di Kota Bandung, Padang, dan Banjarmasin. Usai digelar di kota Malang, JNE Kopiwriting akan berlanjut ke kota Yogyakarta dan Cirebon. Demikian informasi yang tertuang dalam press release JNE yang saya terima saat berlangsung Kopiwriting (11/9).

Membaca Potensi Malang

Malang dikenal sebagai kota pendidikan, wisata, dan industri jasa (Tribina Cita). Malang Selatan memiliki pantai nan indah. Malang utara (termasuk wilayah Batu) memiliki view pegunungan nan eksotik. Kota Batu unggul karena view alamnya. Karenanya, Kota Batu kerap dijuluki sebagai Little Swiss in Java.

Sementara Kota Malang dihuni oleh lebih dari 57 perguruan tinggi. Pemilik motto Beautiful Malang ini juga punya lebih dari 17 kampung wisata tematik. Kampung Warna-Warni merupakan satu diantaranya yang cukup populer. Kota Malang tak punya wisata alam, namun memiliki wisata heritage dan wisata kuliner yang bikin kangen.

Pantas, Malang dinobatkan sebagai kota pariwisatanya Jawa Timur. Wilayahnya mencakup Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu.

Kondisi demikian, memungkinkan pergerakan orang, barang, dan jasa di kota Malang cukup tinggi. Beragam Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tumbuh bak jamur di musim hujan. Sejak kawasan Soekarno Hatta-Dinoyo hingga ke kota Batu, tumbuh ragam cafe, kuliner, pusat hiburan dan tempat penginapan.

Menurut Tri Widyani Pangestuti, terdapat empat kelompok usaha yang produknya lagi ngetrend di kota Malang, yaitu: kuliner, fashion, kriya (kerajinan), dan digital start-up. Terdapat sekitar 116.000-an UMKM di kota ini, mayoritas (90%) bergerak di bidang usaha mikro. Demikian jelas Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang di ajang Kopiwriting (11/9).

Di ajang yang sama, Dias Satria menekankan urgensi "narasi" dalam memasarkan sebuah produk untuk meningkatkan value. Produk kopi miliknya, kini sudah masuk ke sebuah swalayan modern ternama di kota Malang. Begitu akunya di acara Kopiwriting itu.

Pemilik "Kopi Jago" itu juga mengemukakan bahwa teknologi digital membantunya dalam banyak hal, mulai dari point of sales hingga marketing. "Era ini menuntut saya untuk dinamis mengikuti perkembangan zaman", akunya ketika itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun