Entahlah, saya menonton Timnas Indonesia sering dibikin "deg-degan". Di satu sisi, gaya tiki-taka dan serangan kedua sayapnya sedap ditonton. Namun di sisi lainnya, Garuda Muda U-23 kerap bikin degup jantung penonton bekerja lebih cepat :).
Tatkala Timnas Indonesia Vs Hongkong beberapa hari lalu, gawang Timnas Indonesia sudah bobol di babak awal (22/8/2018). Ironisnya, masih di babak pertama Hansamu Yama, dkk dihukum wasit dengan empat kartu kuning.
Jangan Hujan Kartu Kuning Lagi!
Entah apa yang akan terjadi kala itu, jika emosi Hansamu Yama, dkk tidak terkendali hingga dikartu merah? Strategi pelatih akan berantakan. Hal-hal semacam inilah yang bikin penonton seperti saya "dag dig dug", alih-alih untuk tidak menyebut "gemas". Emoji... Hhhhhmmh :)
Beruntung, situasi berubah di babak kedua. Indonesia mampu melakukan kontra strategi. Timnas Indonesia unggul meyakinkan melawan Hongkong dengan skor 3-1. Akankah prestasi ini berlanjut saat Timnas Indonesia bersua Uni Emirat Arab (UEA) sore ini (24/8/2015) di stadion Wibawa Mukti, Cikarang?
Tim-tim Timur Tengah Bukan Momok Indonesia?
Menilik kinerja Timnas Indonesia saat melawan tim-tim asal Timur Tengah yang berpostur lebih tinggi, tampaknya "deg-degan" itu mungkin saja terjadi lagi.
Saat Indonesia bersaing dengan Palestina di Group A beberapa hari lalu (15/8/2018), Indonesia ditundukkan Palestina dengan skor 2-1. Demikian halnya saat bertemu Suriah, Indonesia kalah dengan skor 2-3 (16/11/2017). Indonesia Vs Bahrain kalah 0-1 (27/4/2018).
Prediksi (Asa Penonton): 2-0 Untuk Indonesia
Tapi saya yakin, couch Luis Milla punya strategi khusus untuk menundukkan Timnas UEA sore ini. Pasalnya, pelatih asal Spanyol itu pernah menukangi UEA. Berbekal pengalamannya itu, berharap Timnas Indonesia memperoleh hasil positip.
Jika Beto Goncalves, Stefano Lilypaly, dkk konsisten mampu menyarangkan goal seperti saat bertemu Laos (17/8/2018) dan Hongkong (22/8/2018) pada babak penyisihan Group A, bukan hal mustahil Indonesia akan meneguk kemenangan saat bertemu UEA.