Selasa malam itu (21/8/2018), saya menyaksikan takbir keliling yang melintas di Jl. MT. Haryono, Dinoyo, Malang. Pertanda, esok paginya kaum muslimin akan merayakan Idul Adha, Hari Raya Qurban, atau Hari Raya Haji 1439 H/2018 M.
Bacaan tahlil, tahmid dan takbir terus berkumandang malam itu. Pagi tadi (22/8/2018), umat Islam melaksanakan shalat Idul Adha. Bersyukur, kami berkesempatan melaksanakannya di masjid As-Syifa', sigura-gura, Malang.
Saya mendengar takmir masjid itu mengumumkan telah menerima hewan qurban sebanyak 9 ekor sapi dan 18 ekor kambing. Usai shalatid, saya pergi ke mushalla kecil dekat rumah. Mushalla ini menerima hewan qurban 2 ekor sapi dan 4 ekor kambing.
Di mushalla itu, warga terdekat hadir membantu panitia memproses hewan qurban. Ada yang menyembelih, mboleng (menguliti), membersihkan, dan memotong-motong daging. Sebagain warga tampak asyik sedang membakar sate. Daging qurban selanjutnya dibagikan kepada warga yang layak menerimanya.
Hikmah Qurban dan Pembelajaran Modern
Di Indonesia, hewan qurban itu umumnya berupa sapi atau kambing. Hewan-hewan qurban itu harus memenuhi standar mutu, seperti sehat, tidak cacat, cukup umur, dan lain-lain sesuai ketentuan syariah.
Secara bahasa, qurban berasal dari bahasa Arab "qarraba-yaqrabu" yang berarti "mendekat". Dalam bahasa fiqh, qurban disebut dengan "udhiyya" yang berarti "hewan yang disembelih pada saat Idul Adha sesuai ketentuan syariah yang diniatkan semata untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt".
Disyariatkannya Qurban erat kaitannya dengan kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS (Alaihis Salam) dan Ismail AS, sebagaimana terekam dalam Alquran (Q.S. As-Shaaffat: 99-111). Ada banyak pelajaran yang dapat kita petik dari kisah itu, yakni nilai kesabaran, optimisme, dan pedagogik.
Ada dialog indah antara Ibrahim AS dengan putra tercintanya, Ismail As. Setelah menerima wahyu lewat mimpi untuk mengorbankan buah hatinya, Ibrahim AS meminta pendapat putranya dengan bahasa yang lembut:
"Ya bunayya ...undzur maa dza taraa? (Wahai anakku.... maka pikirkanlah, bagaimana pendapatmu?)