Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Sambut Asian Games, Jember Fashion Carnaval 2018 Tampil Sangat Keren!

14 Agustus 2018   13:57 Diperbarui: 15 Agustus 2018   11:53 2249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peraga rumpun Defile Silla-Korea di event JFC 2018|Dok. Pribadi

Puncak perhelatan Jember Fashion Carnaval (JFC) 2018 baru saja usai pada 12 Agustus 2018 di Kota Jember dengan mengusung tema Asia Light. 

JFC 2018 didedikasikan untuk menarik wisatawan, sekaligus untuk menyukseskan #AsianGames2018. Ikon JFC sengaja disandingkan dengan ikon Wonderful Indonesia dan Asian Games 2018. Tak hanya warga Jakarta dan Palembang, warga Jember pun antusias mendukungnya.

Layar Besar di JFC 2018|Dok. Pribadi
Layar Besar di JFC 2018|Dok. Pribadi
Baru kali ini saya menyaksikan JFC di tempat kelahiran saya. Padahal event ini sudah digelar selama 17 kali, terhitung sejak pertama kali JFC digelar pada tahun 2001.  

Prestasinya pun membanggakan. JFC pernah memperoleh prestasi sebagai karnaval terbaik di Indonesia (2017). Bahkan, JFC disebut-sebut sebagai event karnaval berkelas dunia setelah NottingHill (USA) dan Reunion (Perancis).

Suasana Penonton di dalam Area JFC 2018|Dok. Pribadi
Suasana Penonton di dalam Area JFC 2018|Dok. Pribadi
Suasana Penonton JFC 2018 di Zona B 39|Dok. Pribadi
Suasana Penonton JFC 2018 di Zona B 39|Dok. Pribadi
Wah kebetulan. Saat itu kami sedang mengikuti acara workshop selama tiga hari di Hotel Panorama, Jember. Pada hari kedua, panitia memberi kesempatan untuk menyaksikan grand carnaval secara berombongan (Minggu, 12/8/2018).

Suasana Penonton JFC 2018 di Zona B|Dok. Pribadi
Suasana Penonton JFC 2018 di Zona B|Dok. Pribadi
Berikut ini adalah tiga hal keren yang saya rasakan selama menyaksikan JFC 2018 di daerah penghasil kuliner "suwar-suwir" itu.

1. Pesona Kehadiran Tiga Putri Indonesia 2018

Tiga "Putri Indonesia" hadir di puncak acara JFC 2018. Salah satunya adalah Sonia Fergina Citra, pemenang kontes Putri Indonesia 2018.

Putri Indonesia 2018 Hadir di JFC 2018|Dok. Pribadi
Putri Indonesia 2018 Hadir di JFC 2018|Dok. Pribadi
Cuaca Jember kala itu menghangat, sehangat senyum Putri Indonesia kepada ribuan penonton dan wisatawan yang hadir.  

Putri Indonesia asal Bangka Belitung itu memakai gaun biru, lengkap dengan mahkotanya. Sonia berjalan meliuk-liuk di atas runway, hanya beberapa meter dari zona 53, tempat kami menonton grand carnaval. 

Subhanallah! Begitu saya dengar para penonton mengucapkan pujian.

Lambaian tangan dan tebaran senyumnya saat berada di atas mobil jeep warna oranye, menambah daya magis iring-iringan 10 Defile Asia. Pertanda "Cahaya Asia" telah menyala dan Asian Games 2018 telah menggema di kabupaten berlambang daun tembakau, Jember.

Berkat konsistensi penampilan Jember Fashion Carnaval setiap tahun dan mendapatkan pengakuan dunia, wajar jika Jember kini disebut sebagai "Kota Karnaval".

JFC 2018 Mengangkat Tema
JFC 2018 Mengangkat Tema
Defile Thailand di event JFC 2018|Dok. Pribadi
Defile Thailand di event JFC 2018|Dok. Pribadi
2. Pesona Aksi 10 Defile Asia di Ajang JFC 2018

JFC 2018 mengusung tema Asia Light, yang berarti "Cahaya Asia". Event ini menampilkan 10 Defile Asia yang merepresentasikan pesona dari sepuluh negara. Inilah sepuluh arak-arakan (defile) yang ditunggu-tunggu penonton dan wisatawan.

Ada Defile Indonesia (Kujang), Jepang (Shogun), China (Bian Lian), Korea (Silla), Thailand, Star, Irak (Babilonia empire), India, Turki (Ottoman Empire), dan Arab Saudi.

Defile Kujang (Indonesia) di JFC 2018|Dok. Pribadi
Defile Kujang (Indonesia) di JFC 2018|Dok. Pribadi
Defile Thailand di JFC 2018|Dok. Pribadi
Defile Thailand di JFC 2018|Dok. Pribadi
Salah satu penampilan Defle Shogun-Jepang|Dok. Pribadi
Salah satu penampilan Defle Shogun-Jepang|Dok. Pribadi
Indonesia misalnya, menampilkan Defile Kujang yang dilengkapi dengan kereta hias. Kereta itu ditarik oleh pasukan khas ala kerajaan.

Busana dan pernak-pernik bermotif senjata unik asal Jawa Barat ini begitu mewarnai Defile Kujang. Saya melihat penampilannya mirip cosplayer, pemain kostum dengan desain sarat lekukan inovatif. Sangat Keren!

Peraga Defile Kujang (Indonesia) di ajang JFC 2018|Dok. Pribadi
Peraga Defile Kujang (Indonesia) di ajang JFC 2018|Dok. Pribadi
Peraga Defile Kujang di event JFC 2018|Dok. Pribadi
Peraga Defile Kujang di event JFC 2018|Dok. Pribadi

Kujang mulanya berfungsi sebagai senjata atau alat pertanian khas Jawa Barat. Dewasa ini, Kujang sering difungsikan sebagai simbol, cindera mata, atau hiasan seperti yang dipamerkan di ajang Jember Fashion Carnival 2018.

Nah, saat dipamerkan di kereta karnaval, saya melihat sekilas bentuk kujang mirip pedang kayu berukir. Namun pemandu karnaval menerangkan bahwa benda itu bukan dari kayu, melainkan dari meteorit yang konon telah berusia ratusan tahun.

Awak Carnaval Defile Kujang di JFC 2018|Dok. Pribadi
Awak Carnaval Defile Kujang di JFC 2018|Dok. Pribadi
Saya menyaksikan iring-iringan lain merepresentasikan Defile Silla-Korea. Kereta hiasnya mencerminkan budaya Negeri Ginseng. Busana yang dipakai berwarna warni, lengkap dengan aneka pernak-pernik yang mencuri perhatian penonton. 

Peraga Busana Defile Silla-Korea|Dok. Pribadi
Peraga Busana Defile Silla-Korea|Dok. Pribadi
Peraga Busana ala Silla-Korea di JFC 2018|Dok. Pribadi
Peraga Busana ala Silla-Korea di JFC 2018|Dok. Pribadi
Tak kalah menariknya adalah peragaan Defile Thailand yang merepresentasikan budaya negeri gajah putih. Salah satu kereta karnavalnya berwarna putih bermotif gading.

Di belakangnya, para awak kereta berjalan mengikutinya. Mereka memakai busana khas dengan warna dominan kuning keemasan. Begitu juga dengan kreasi bunga teratainya, sedap dipandang mata.

Pesona Defile Thailand di ajang JFC 2018|Dok. Pribadi
Pesona Defile Thailand di ajang JFC 2018|Dok. Pribadi
Pesona Penampilan Arak-arakan (defile) Bunga Teratai di JFC 2018|Dok. Pribadi
Pesona Penampilan Arak-arakan (defile) Bunga Teratai di JFC 2018|Dok. Pribadi
Sementara para awak Defile Shogun-Jepang, mencerminkan budaya kekaisaran Jepang dan Samurai. Peragaan gaunnya cukup menggoda penonton.

Peraga Busana ala Shogun-Jepang\Dok. Pribadi
Peraga Busana ala Shogun-Jepang\Dok. Pribadi

Peraga Busana ala Defile Shogun di JFC 2018|Dok. Pribadi
Peraga Busana ala Defile Shogun di JFC 2018|Dok. Pribadi

Peraga Busana Defile Thailand|Dok. Pribadi
Peraga Busana Defile Thailand|Dok. Pribadi

Begitulah. Silih berganti, tiap defile yang merepresentasikan keindahan masing-masing negara berjalan melewati runway sejauh sekitar 3,5 km.

Peraga rumpun Defile Silla-Korea di event JFC 2018|Dok. Pribadi
Peraga rumpun Defile Silla-Korea di event JFC 2018|Dok. Pribadi
Penampilan Defile Silla-Korea di ajang JFC 2018|Dok. Pribadi
Penampilan Defile Silla-Korea di ajang JFC 2018|Dok. Pribadi
3. JFC 2018: Original, Konsistensi, dan Mendunia

Dari pengalaman menonton grand carnaval di atas, saya memperoleh tiga nilai penting yang terkandung dalam penampilan JFC 2018, yaitu: original, konsisten, dan mendunia.

Dikatakan original, karena produk kreatifnya berbeda dengan produk-produk karnaval pada umumnya, seperti karnaval ketika peringatan Agustusan. Sementara disebut konsisten, karena JFC selalu diselenggarakan setiap tahun hingga JFC punya identitas khas.

Peraga Busana Ala Defile Kujang|Dok. Pribadi
Peraga Busana Ala Defile Kujang|Dok. Pribadi
Peraga Busana Ala Defile Kujang|Dok. Pribadi
Peraga Busana Ala Defile Kujang|Dok. Pribadi
Sedangkan mendunia, karena produknya diterima masyarakat luas, bahkan memperoleh berbagai penghargaan dari mancanegara. Salah satunya, JFC memperoleh peringkat second-runner up dunia (juara ke-3) di event Winner Carnaval International de Victoria yang berlangsung di Seychelles (2016).

Catatan Akhir: Tiga Nilai yang Mengesankan

Saya terkesan usai menyaksikan dari dekat gelaran JFC 2018, karya kreatif Dynand Fariz, Presiden JFC yang juga pendiri JFC Center. 

Saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018, nilai-nilai di atas kiranya patut dikonversi oleh para atlit kita ke dalam setiap pertandingan. Pertama, percaya pada kemampuan diri sendiri (original). Kedua, selalu melakukan yang terbaik (konsisten). Ketiga, meraih juara (mendunia). 

Sementara itu, seluruh warga Indonesia terus mendukungnya. #UntukmuIndonesiaku. Ini moment tepat untuk #TumbuhBersama dan satukan energi di ajang Asian Games yang akan berlangsung pada 18 Agustus-2 September 2018.

Yuk dukung Indonesia di event Asian Games 2018 hingga mendulang prestasi seperti JFC yang original, konsisten dan mendunia! 

Aksi Awak Defile Kujang di ajang JFC 2018|Dok. Pribadi
Aksi Awak Defile Kujang di ajang JFC 2018|Dok. Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun