Desa Wisata Pujon Kidul, disebut-sebut laksana kepingan surga di bumi Arema (Arek Malang). Lahan pertanian tersembunyi di balik gunung tidur ini mulanya tak populer. Namun pasca berbenah Desember 2016 lalu, desa yang instagramable ini ramai dikunjungi wisatawan.
Seperti apa sih gambarannya, bikin baper aja, hehe :). Untuk itu, izinkan saya berbagi inspirasi berdasarkan hasil kunjungan kami ke lokasi pada akhir liburan Senin lalu (24/4/2017).
Keunikan Desa Wisata Pujon Kidul
“Pak, hari ini buka sampai jam berapa?”, tanyaku pada seorang warga pemandu jalan. “Kalau liburan seperti hari ini buka sampai jam 10 malam”, jawabnya.
Muncul satu pertanyaan, mengapa sebuah desa banyak dilirik orang, sementara sebagian besar desa lainnya tidak?
Pertanyaan itu mengingatkan saya saat dua tahun lalu berkunjung ke desa wisata Tegalalang, Bali. Wisata sawah terasering (sawah berundak) itu sedap dipandang mata sembari menikmati sajian kuliner khas Bali. Kawasan Tegalalang, dikenal sebagai desa wisata internasional.
Memori saya kala itu, seolah hadir kembali di Desa Wisata Pujon Kidul dengan suasana berbeda. Begitu tiba di lokasi, gazebo-gazebo mini berdiri seolah siap menyambut kedatangan kami.
Setelah membayar karcis masuk seharga Rp 5.000/orang dan kartu parkir Rp 5.000/mobil, kami mendapatkan kupon untuk ditukarkan dengan minuman gratis. Selebihnya, wisawatan bebas membeli makanan dan minuman lain di Café Sawah.