Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Inflasi, Nilai Tukar Petani dan Swasembada Pangan: Haruskah Impor Lagi?

7 Mei 2015   15:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:17 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14310104501003416201

Namun dampak impor akan mengurangi kesempatan kerja di sektor pertanian. Sektor ini kemudian kehilangan daya tariknya. Padahal, disinyalir dunia di masa depan akan mengalamai krisis energi, pangan, dan air. Hal ini terjadi seiring dengan semakin padatnya jumlah penghuni bumi. Jadi, membuat sektor pertanian menjadi menarik bagi tenaga kerja kita adalah sebuah tuntutan. Memadukan sektor pertanian dengan sektor kelautan dengan konsep "agromaritim", barangkali salah satu strategi yang tepat di masa depan. Untuk itu, realisasi anggaran pemerintah untuk belanja investasi yang mendukung bidang agromaritim perlu dipercepat lagi seperti pembuatan jembatan, jalan, dan semacamnya. Jika tidak, kelambatan realiasasi belanja modal tersebut justru akan semakin memicu inflasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun