Mohon tunggu...
M Wiyono
M Wiyono Mohon Tunggu... Guru biasa -

Ustad Virtual yang selalu menjawab dengan tulisan dan menggali data melalui bacaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tanah Tumpah Air Mata

24 Januari 2016   15:07 Diperbarui: 24 Januari 2016   15:15 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diatas tarian derita rakyat yang makin mengejang

Karena ganasnya ketidak-adilan

Sang begawan hanya bisa memandang

 

Layar kaca televisi berhias potret negri

Berubah-ubah silih berganti

Kadang pesta pora kadang duka lara

Sedetik gembira ria detik berikutnya duka nestapa

 

Melihat potret negeri seoleh berubah tanah tumpah air mata

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun