Mohon tunggu...
eMWe
eMWe Mohon Tunggu... Petani - manusia, masalah manusia

pemburu senja dikala gelap

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Cerobong Tua

28 Februari 2020   06:10 Diperbarui: 28 Februari 2020   09:28 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerobong tua itu tersenyum lepasmelepas penat didadadengan merah jingga membaradiujung kota
bertepuk tangan menyambut gelapnya malam
dengan tarian asap diudara

cerobong tua itu
tidak punya sepasang tangan
dan asap tak pernah sekolah
balet
karena dia tahu
dia melahirkan makhluk ghaib
makhluk hidup dineraka muka bumi
bumi sumber energi negeri
tanpa pengasingan dan ampunan
meninggalkan kemiskinan.
wahai kotaku..,. .

suara masyarakat Bojonegoro
suara masyarakat Bojonegoro

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun