Namamu tersimpan rapat dalam histori, tersimpan dengan cahaya hati, melekat didinding kian erat menyayat hati
setiap jalan setapak yang kulalui, hadirmu selalu menghantui, hingga detik ini, rintihan tangis alam menjadi saksi, Aku masih menyimpan rasa, walau kau telah berdua, kita sama rasa, senada tak bersama
memang mematahkan tak semudah menyambungkan, kubuang jauh-jauh, pikiran tragedi penghianatan, penghianatan semesta hati, kuremas-remas tanpa penyeselan
uraian cinta dan kasih sayang selalu ada, kusimpan dalam jiwa, walau telah berbeda, tak akan kulupa
senyummu menjadi ilusi, kubiarkan terus bersandar ditiang hati, karena sosokmu belum terganti.
duhai kekasihku..,.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H