Mohon tunggu...
M.Taufik Budi Wijaya
M.Taufik Budi Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

"Satu langkah kecil seorang manusia, satu langkah besar bagi kemanusiaan"-Neil Armstrong. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Money

Kisah Wirausaha dari Cireundeu

21 Februari 2010   05:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:49 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bermula dari getuk, bisnis Wulan bergulir dari usaha recehan menjadi usaha beromzet puluhan juta rupiah.

Wulan Ayodya adalah satu dari sekian banyak wirausaha muda Indonesia yang sukses berbisnis dengan modal dengkul dan kerja keras.Bisnis Wulan dimulai sejak masa kanak-kanak, niatnya sekadar cari uang saku sendiri.Latar belakangnya adalahkarena keadaan ekonomi keluarga kami yang pas pasan.Saya juga tidak mendapat uang saku yang cukup. Sehingga saya mencari uang saku sendiri. Karena saya masih sekolah, mencoba cari uang dengan cara jualan getuk.Kebetulan di dekat sini ada sekolah.  Saat saya sekolah masuk  siang, pagi saya buat dan kemudian saya titipkan. Dan jam istirahat, uang hasil penjualan saya ambil. Kemudian baru saya berangkat ke sekolah. Kebetulan kami menanam singkong jadi kami olah singkong itu jadi getuk. Sebenarnya karena kami tak punya modal jadi kami menjual mulai dari yang ada dulu,” papar Wulan

Bermula dari getuk, bisnis Wulan bergulir dari usaha recehan menjadi usaha beromzet puluhan juta rupiah. Lantas dari mana modal usahanya? “Saya memanfaatkan modal yang ada (singkong yang ditanam di  kebun rumah). Kalau (saat buat kue) agar-agar, misalnya, (saat itu) saya minjam uang ibu sebesar 500 rupiah. Setelah berjualan pinjaman saya kembalikan ke Ibu. Dan hasil keuntungannya saya tabungsedikit demi sedikit. Hasilnya kemudian saya investasikan lagi untuk usaha lain, bisnis pakaian,” katanya berbagi kiat.

Dengan berbagai bisnisnya, Wulan yang saya temui di rumahnya bilangan Cireundeu, Tangerang Selatan mampu membiayai kuliah sendiri. Pada 2002, Wulan menyambut tantangan baru yaitu membuka Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum, SPBU di daerah Temanggung, Jawa Tengah. Modal yang dikucurkan saat itu mencapai 700 juta rupiah. Sebagai pengelola usaha, Wulan sesekaliterjun langsung mengawasi perkembangan usahanya.“Karena bisnis ini sudah jalan lama. Jadi grafik pemasukannya nya sudah jelas, jadi kita awasi sebulan sekali.” Selain mengelola bisnis bahan bakar minyak, kini perempuan usia 37 tahun itu memiliki  usaha jasa perlengkapan pesta, pompa bensin, juga makanan.

Dibalik kesuksesan, hampir pasti ada kegagalan. Ibu tiga anak ini pun kerap jatuh bangun saat menjalankan usahanya. Ia sempat salah memilih jenis usaha serta mitra bisnis. “Yang paling parah adalah saya punya usaha di Sulawesi Utara untuk pengangkutan penambangan emas rakyat. Jadi saya tak mengetahui situasinya. Setelah melakukan kontrak dan mengangkut, biasanya uang yang dibayar mitra usaha seharusnya ditransfer ke saya.Namun uang tersebut malah dipegang wakil saya di sana. Jadi akhirnya saya balik ke sana dan saya bilang di-cut saja lah. Dan reaksinya,  para pekerja (yang tak puas ) ingin membakar asset perusahaan sepert mobill”

Bagaimana Wulan menghadapi masalah tatkala bisnisnya jatuh?“Menyikapinya memang awalnya pasti kemarahan dan kekecewaan ada. Biasanya membuat orang jadi malas dan kapok melanjutkan usaha. Tapi kalau saya akan menyelesaikan kegagalan dengan semaksimal mungkin. Kalau usahanya bisa dilanjutkan, dilanjutkan kalau memang tak bisa ya sudah distop dan diinvestasikan dananya ke tempat lain,” jelas Wulan

Wulan percaya, arsip adalah pusat ingatan. Ia lantas menuliskan kiat mengelola usahanya dalam berbagai buku kewirausahaan. Selain itu mendirikan  lembaga pelatihan wirausaha Usaha Kecil Menengah Ku atau UKMKU. Lembaga nirlaba, yang didirikan bersama suaminya pada  2005 tersebut bertujuan membimbing calon wirausaha membuka usaha sendiri. Mereka diajari cara memulai bisnis, manajemen usaha sampai pemasaran produk.

Peserta lembaga pelatihan wirausaha inidiantaranya korban pemutusan hubungan kerja atau PHK. Menurut Wulan awalnya UKMKU dibentuk bukan untuk korban PHK, tapi untuk mahasiswa danibu rumahtangga yang ingin mendapat penghasilan tambahan dari wirausaha. Nah karena ada krisis global, dan banyak perusahaan yang di PHK program kami dianggap tepat bagi karyawan yang akan di PHK. Setelah mereka dimotivasi dan diberi pembekalan mereka segera dipicu berbuat sesuatu.” Karena kiprahnya yang dinilai berhasil mengentaskan pengangguran, Menteri Tenaga Kerja  Erman Suparno saat itu menyambangi UKMKU.

Wulan masih punya cita-cita, supaya lembaga yang dibidaninya itu, diakui Departemen Pendidikan Nasional. “Kalau saya ingin lembaga ini bisa mengeluarkan sertifikasi. Tapi memang tidak gampang. Lembaga saya harus eksis dulusekian tahun. Saya juga ingin mendapat bantuan pembangunan fasilitas. Karena ruang kecil tempat pelatihan sudah sempit,jadi kami belajar di gerasi rumah. Obsesi saya  bisa membangun dan bila ada sponsor pelatihan ini bisa gratis. Saya pengin semua orang bisa belajar,” harapnya. 

Sebelum mengkhiri perbincangan, Wulan memberikan tips kewirausahaan “Wirausaha itu mudah, tak sesulit yang dibayangkan. Hanya butuh kerja keras dan ketekunan. Wirausaha  atau Enterpreuner dapat sejati eksis dibidangnya, setelah  melalui pasang surut berwirausaha. Ukuran sukses sebenarnya bukan dari nilai materi semata,  tapi dari apa yang sudah dia lakukan  bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya.

*) Tulisan ini diadaptasi dari wawancara penulisdengan Wulan Ayodya Senin 16 Februari 2009 silam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun