Kurang dari 12 tahun duduk di bangku sekolah, 6 tahun lamanya belajar di sekolah dasar, 3 tahun melewati masa remaja di sekolah menengah pertama, lalu  berakhir kurang dari 3 tahun di mana masa-masa yang banyak orang berkata sulit untuk dilupakan. Â
Tibalah  waktunya dihadapkan dengan pilihan harus melanjutkan pendidikan di kejuruan tinggi atau tidak, mengikuti banyak ujian- ujian akhir, tuntutan-tuntutan untuk mengikuti jalur-jalur seleksi untuk bisa masuk ke perguruan tinggi.
Untuk mengikuti seleksi perguruan tinggi maka para siswa harus mengikuti UTBK-SBMPTN, apa itu?
Secara singkat UTBK adalah ujian tulis berbasis komputer, sedangkan SBMPTN adalah seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri, dimana para siswa mengikuti ujian serentak untuk bisa masuk ke peruruan tinggi negeri (PTN)
Masalah lain yang terjadi adalah siswa terjatuh dalam dilema memilih perguruan tinggi yang dituju dan bingung untuk memilih jurusan apa yang akan diambil,
Penulis sendiri merasakan bagaimana rasanya mejadi mahasiswa yang salah jurusan, bagi saya dulu tidak penting harus memilih banyak pilhan  yang hanya membuat saya dilema, rasa tidak peduli ini pun yang sebernanya menjadi awal mula permasalahan saya kedepannya.
Saya adalah mahasiswa yang salah dalam memilih jurusan kuliah saya sendiri, Â meskipun tidak jauh keluar dari bidang saya yaitu pariwisata, saya orang yang sebelumnya siswa SMK yang lebih banyak praktikal.
Saat memilih jurusan diperjuruan tinggi saya tidak mencari tau tentang jurusan yang seharusnya saya ambil, jurusan yang saya pilih lebih ke teori dan tidak ada prakteknya, di awal semester saya sangat merasa tertekan karena harus mengejar banyak pelajaran dan teori-teori baru.
Saya berfikir harus bagaimana saya kedepannya? Pertanyaan yang selalu menghantui ketika saya lelah dengan mata pelajaran yang tidak sanggup saya jalani.