Mohon tunggu...
uzi ne
uzi ne Mohon Tunggu... -

mengisi waktu luang,,, berkelana di Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

inilah ratu hebat dari nusantara

10 Mei 2015   21:32 Diperbarui: 4 April 2017   18:26 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Karena berita tentang suksesi kerajaan yang sedang menghangat, membuat saya seperti ingin belajar tentang sejarah Indonesia lagi. Perdebatan terkait suksesi pemimpin yang sejak dulunya di jabat oleh laki-laki bisa saja sekarang akan diubah dan bisa jadi dijabat oleh perempuan. Membuat ingatan tiba-tiba mundur beberapa langkah ketika zaman sekolah menengah. Masa-masa dalam pelajaran sejarah kita akan bertemu dengan tulisan-tulisan yang membahas tentang berbagai kerajaan yang ada di Indonesia.

Dimana di dalamnya biasanya membahas tentang tahun berdiri, siapa rajanya, masa kejayaan, prasasti atau peninggalan-peninggalannya. Kalau bicara pemimpin, kerajaan zaman dahulu pun tak melulu di dominasi oleh pria. Nyatanya ada juga tercatat dalam sejarah bebarapa kerajaan yang dipimpin perempuan atau lazim di panggil ratu. Dan ini sebagai salah satu warisan sejarah, bukti bahwa sebelum emansipasinya RA. Kartini didengungkan telah ada penghargaan bagi kaum perempuan itu sendiri. Jabatan ratu yang tak main-main atas kerajaan. Bukan pula ini adalah sebuah tendensi terkait dengan masalah yang sedang menghangat saat ini. Karena berbagai kerajaan di Indonesia pastilah punya aturannya tersendiri terkait suksesi siapa yang berhak memimpin. Yanp pastinya itu akan sangat berbeda-beda.

Masa kerajaan zaman dahuludimana pemimpinnya dijabat perempuan kiprahnya ternyata cukup hebat dan diperhitungkan. Ada yang bercorak dari kerajaan Hindu/Buddha atau Islam. Dan berikut adalah ratu-ratu hebat di zaman kerajaan dulu:

1.Yang pertama ada Ratu Shima dari kerajaan Kalingga di pantai utara Jawa, Jawa Tengah. Ratu dengan watak keras dan tegas demi menumpas kejahatan yangada di wilayahnya. Sangat menjunjung tinggi hukum.Dalam memerintah menekankan agar rakyatnya senantiasa jujur. Dikisahkan juga bagaimana Ratu Shima adalah pemimpin yang bertindak adil dan tak segan menghukum anaknya sendiri yang telah berbuat kesalahan. Di bidang militer pun kerajaan Kalingga terbukti disegani, dimana pada tahun 674 M orang Ta-Shih mengurungkan niatnya untuk menyerang kerajaan ini karena keperkasaan tentaranya. Ada juga bukti tertulis dari Cina masa dinasti Tang yang mengatakan kalau kerajaan Kalingga sangat kuat.

2.Dyah Gayatri (Rajapatni) adalah seorang ratu dari kerajaan Majapahit. Adalah nenek dari Hayam Wuruk dan istri dari Pangeran Wijaya pendiri sekaligus raja pertama Majapahit. Rajapatni harusnya naik takhta untuk menggantikan raja ke dua Jayanegara. Tapi berhubung dirinya memilih jadi pertapa untuk urusan pemerintahan diserahkan kepada putrinya Tribhuwanatunggadewi Jayawisnu Wardhani. Dialah orang di balik layar yang mempersiapkan dan mampu membuat Majapahit menjadi kerajaan kuat dan wilayah kekuasaan besar setelah Hayam Wuruk dinobatkan jadi raja. Gayatri pula yang menempa dan membimbing masa muda seseorang yang kelak masyhur dengan nama Maha Patih Gajah Mada. Menyusupkan doktrin ideologi dan kebijaksanaan yang nanti diterjemahkan menjadi Sumpah Palapa oleh Gajah Mada. Gayatri sendiri meninggal diusia 76 pada tahun 1350.Namanya kurang begitu terkenal namun dialah sosok kunci dibalik layar kejayaan Majapahit.

3.Ratu Kalinyamat dari Jepara. Menggantikan jadi pemimpin setelah kematian suaminya Sultan Hadlirin. Berkuasa selama kurang lebih 30 tahun dan dibawah kepemimpinannya Jepara berada di puncak kejayaan. Kemasyhurannya sampai ditulis oleh orang Portugis Diego de Couto dalam buku “Da Asia” menyebutkan Ratu Kalinyamat “Rainha da Japara, senhora poderosa e rica” yang artinya adalah Ratu Jepara adalah seorang perempuan yang kaya dan berkuasa besar. Sedangorang Portugis menjulukinya sebagai De kranige dame”yaitu seorang wanita yang pemberani. Sikap anti penjajahan pun ditunjukkan dengan menyerang Portugis di Malaka sebanyak dua kali pada tahun 1550 dan 1574. Di masanya, pelabuhan Jepara di jadikan pelabuhan transit perdagangan nusantara berskala internasional.Mampu membangun armada Angkatan Laut yang sangat tangguh untuk melindungi kerajaannya.Keberanian Ratu Kalinyamat diakui baik lawan maupun kawan.

Dan itulah para ratu hebat yang pernah berkesempatan untuk menjadi raja dan memimpin sebuah wilayah kerajaan. Kiprah mereka ini tak bisa dianggap remeh. Pengakuan atas kepemimpinan mereka pun sudah diakui.

SALAM KOMPASIANA

Sumber Bacaan:

Satu

Dua

tiga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun