Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Khoirun Nas Anfa'uhum Linnnas

Penulis Novel Islami, Welcome Back to School. Penulis Kumpulan Puisi, Jiwa-Jiwa Penggerak. Belajar Menulis untuk Terus Bisa Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Generasi yang Unggul dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara

24 Oktober 2024   16:07 Diperbarui: 24 Oktober 2024   16:12 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Membangun Generasi yang Unggul dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara

oleh: M. Abd. Rahim

***

Pendidikan, sebagai fondasi bagi kemajuan suatu bangsa, senantiasa menjadi perhatian utama. Dalam konteks Indonesia, pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan yang berpusat pada murid telah menjadi pedoman yang relevan hingga kini. Filosofi beliau yang menekankan pada penumbuhan karakter dan potensi individu sejalan dengan tantangan pendidikan di era modern.

Guru sebagai Pemimpin Pembelajaran

Guru tidak hanya sekedar pengajar, melainkan juga pemimpin pembelajaran. Peran sentral guru dalam membentuk karakter dan potensi murid mengharuskannya menjadi teladan, motivator, dan fasilitator. Dengan mengimplementasikan nilai-nilai seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan inspiratif.

Konsep segitiga restitusi yang dikemukakan dalam tulisan ini memberikan gambaran jelas tentang bagaimana guru dapat membekali murid dengan kemampuan menyelesaikan masalah secara mandiri. Dengan memberikan kesempatan kepada murid untuk bertanggung jawab atas tindakannya, guru membantu mereka tumbuh menjadi individu yang tangguh dan berintegritas.

Pentingnya Kolaborasi dalam Pendidikan
Kolaborasi menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Guru, murid, orang tua, dan seluruh komponen sekolah perlu bekerja sama untuk menciptakan ekosistem sekolah yang positif. Melalui pendekatan inkuiri partisipatif, semua pihak dapat terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan dan pengembangan program sekolah

Baca juga: Ruang Tunggu

Membangun Budaya Positif di Sekolah
Budaya positif di sekolah merupakan fondasi penting dalam membentuk karakter murid. Dengan menanamkan nilai-nilai kebajikan universal, seperti yang tertuang dalam Profil Pelajar Pancasila, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan inspiratif bagi seluruh warga sekolah

Pembelajaran yang Berdiferensiasi
Pembelajaran yang berdiferensiasi memungkinkan setiap murid untuk belajar sesuai dengan potensi dan gaya belajarnya. Dengan demikian, setiap murid dapat mencapai keberhasilan belajar yang optimal. Selain itu, pembelajaran yang menyenangkan juga dapat meningkatkan motivasi belajar murid.

Pengambilan Keputusan yang Bijaksana
Kemampuan mengambil keputusan yang tepat merupakan kompetensi penting bagi seorang pemimpin, termasuk pemimpin pembelajaran. Dalam menghadapi dilema etika, seorang pemimpin harus mampu menganalisis situasi dengan cermat dan memilih tindakan yang paling tepat berdasarkan prinsip-prinsip moral

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun