Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Khoirun Nas Anfa'uhum Linnnas

Penulis Novel Islami, Welcome Back to School. Penulis Kumpulan Puisi, Jiwa-Jiwa Penggerak. Belajar Menulis untuk Terus Bisa Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Kepala Sekolah Meningkatkan Menulis Guru dan Siswa

18 Januari 2024   15:39 Diperbarui: 18 Januari 2024   15:43 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Strategi Kepala Sekolah Meningkatkan Menulis Guru dan Siswa

Oleh: M. Abd. Rahim

***

Menulis merupakan keterampilan penting yang perlu dikuasai oleh semua orang, termasuk guru dan siswa. Menulis dapat digunakan untuk berkomunikasi, mengekspresikan diri, dan memecahkan masalah.

Bagi guru, keterampilan menulis mempunyai manfaat tersendiri yaitu melatih kemampuan berpikir kritis, analitis dan kreativitas. Guru yang terbiasa menulis kan mewakili wawassan yang lebih luas dan pemahaman yang lebih dalam bidang mereka ajarkan. 

Selain itu Guru yang gemar menulis menunjukkan kepada siswa pentingnya mengasah keteampilan menulis dan kreativias. Hal ini dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. 

Maka tidak menutup kemungkinan jikalau kepala sekolah memiliki strategi dalam meningkatkan menulis guru dan siswa. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan menulis guru dan siswa;

Menciptakan Budaya Literasi di Sekolah

Baca juga: Etika

Srategi yang pertama kepala sekolah menciptakan budaya literasi di sekolah. Budaya literasi adalah lingkungan yang mendukung dan mendorong orang untuk membaca, menulis, dan berpikir kritis. Kepala sekolah dapat menciptakan budaya literasi di sekolah dengan menyediakan berbagai sumber bacaan, seperti perpustakaan, majalah, dan koran. 

Kepala sekolah juga bisa memberi kepercayaan kepada ketua perpustakaan, guru bahasa Indonesia untuk dapat mengadakan kegiatan literasi, seperti lomba menulis (puisi, cerpen, novel artikel), lomba bercerita, dan diskusi atau mencipa karya lainnya.

Selain itu, sekolah membuat jam khusus agar siswa dapat berliterasi secara continue. Seperti membiasakan membaca buku fiksi atau non fiksi setiap hari sebelum pembelajaran berlangsung selama 10-15 menit dan ada tindak lanjut dari masing-masing guru dari yang mengajar pada saat itu.

Baca juga: Guru Penggerak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun