Surabaya, 27 Â November 2022 Permasalahan lingkungan serta pengolahan sampah merupakan sebuah isu yang serius dan tidak bisa dihindari oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Jika dikelola serta dimanfaatkan dengan baik, akan menjadi nilai ekonomi sendiri.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Universitas 17 Agustus Surabaya mengadakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN ) di tahun 2022 dengan tema "Penguatan Ikon Kampung Wisata Surabaya" dengan tujuan agar perkampungan di Surabaya dapat mempunyai wisata tersendiri. Kegiatan KKN tersebut dilaksanakan pada 12 November - 18 Desember selama 6 minggu setiap hari sabtu dan minggu dengan dibimbing oleh dosen Pendamping Lapangan Irda Agustin Kustiwi, S.A, M.A.Â
Kampung RW I Menur Pumpungan merupakan sebuah wilayah yang terletak di Kelurahan Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, merupakan sebuah wilayah yang makmur dan tentram, dengan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai buruh, serta pedagang.Â
Kesadaran dan kepedulian untuk menangani sampah oleh masyarakat kampung terlihat cukup kurang, yang dimana pada kawasan tertentu masih terdapat sampah yang berserakan serta bercampurnya segala jenis sampah dalam satu wadah sampah, yang menjadikan sampah tersebut tidak dapat dibedakan jenisnya. "Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran pada generasi selanjutnya jika tidak segera ditangani,"ujar Pak Bagas selaku ketua RT 06 pada wilayah tersebut.Â
Kekhawatiran tersebut dapat ditangani dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan jenis sampah yang akan dibuang, serta menambah tempat sampah jika di rasa sampah melebihi kapasitas. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berlangsung dalam RW I Menur Pumpungan, dapat menjadikan sebuah jembatan untuk menangani kekhawatiran permasalahan tersebut, yang dimana kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu kegiatan pengabdian mahasiswa untuk masyarakat yang dilakukan di luar kampus guna mengatasi serta membantu permasalahan yang ada dalam wilayah yang akan dilaksanakannya kegiatan.
Dalam masa pelaksanaan kegiatan tersebut, kami membuat sebuah teknologi tepat guna yang berupa tempat sampah sebagai display dari bahan daur ulang sebanyak 2 buah di tiap RT nya yang kemudian disambung menjadi satu dan bertuliskan sampah organik dan non organik agar dapat membedakan sampah yang akan dibuang. Tujuan dari pembuatan sampah tersebut, agar masyarakat dapat membedakan sampah yang akan dibuang, serta dapat mengolah sampah organik menjadi sebuah alat yang dapat dipakai kembali.
T
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI