Klaten, 22 Desember 2024 -- Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam kelompok GIAT 10 melaksanakan kegiatan penyuluhan bertajuk pengelolaan limbah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair (POC) di Desa Sedayu, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Acara ini diadakan di Dukuh Tegalrejo, tepatnya di rumah Ibu Harsi, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT), dan diikuti oleh ibu-ibu rumah tangga setempat dengan tujuan untuk memperkenalkan cara efektif mengolah limbah menjadi produk ramah lingkungan yang bermanfaat.
Kegiatan ini dimulai dengan sambutan hangat dari Ibu Harsi, yang menyambut baik inisiatif mahasiswa UNNES dalam memberikan penyuluhan mengenai cara-cara sederhana untuk mengolah sampah organik rumah tangga menjadi pupuk cair yang berguna. Pupuk organik cair (POC) yang dihasilkan dari limbah rumah tangga ini diyakini dapat membantu meningkatkan kualitas tanah, memperbaiki lingkungan, dan bahkan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat desa.
Pentingnya Pupuk Organik Cair (POC) untuk Lingkungan dan Ekonomi
Dalam penyuluhan ini, mahasiswa UNNES mengedukasi ibu-ibu tentang berbagai manfaat POC yang terbuat dari limbah rumah tangga. "Limbah organik rumah tangga seperti sisa sayuran, kulit buah, dan daun kering bisa diubah menjadi pupuk cair yang sangat bermanfaat untuk tanaman. Pupuk ini lebih ramah lingkungan dan lebih murah dibandingkan dengan pupuk kimia," ujar salah satu mahasiswa yang memaparkan materi.
Pupuk organik cair tidak hanya berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah, tetapi juga berpotensi menjadi produk yang bisa dipasarkan. Mahasiswa UNNES menjelaskan langkah-langkah sederhana dalam pembuatan POC, mulai dari pengumpulan bahan baku, proses fermentasi, hingga pemanfaatannya untuk tanaman. Proses ini dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alami yang mudah didapatkan di sekitar rumah, sehingga dapat mengurangi sampah organik yang terbuang.
Praktik Langsung Pembuatan Pupuk Organik Cair
Setelah sesi teori, acara dilanjutkan dengan sesi praktik pembuatan pupuk organik cair. Mahasiswa UNNES memperlihatkan setiap langkah dalam proses pembuatan POC, mulai dari mencampur bahan-bahan dengan air dan bahan tambahan lainnya seperti molases atau pupuk kandang, hingga proses fermentasi yang memerlukan waktu beberapa hari. Peserta juga diajarkan cara menyaring dan menyimpan POC dengan benar agar kualitas pupuk yang dihasilkan tetap baik dan siap digunakan untuk tanaman.Â
Setelah selesai mempraktikan Proses pembuatan POC, mahasiswa memberikan alat dan bahan serta brosur panduan pembuatan POC kepada ibu-ibu rumah tangga agar dapat mempraktikannya langsung dirumah.
Salah satu peserta kegiatan merasa antusias setelah mencoba membuat POC. "Saya sangat senang bisa belajar cara membuat pupuk organik cair. Selain mengurangi sampah rumah tangga, saya juga bisa memanfaatkannya untuk kebun saya sendiri. Kalau hasilnya bagus, mungkin bisa dijual untuk tambahan penghasilan," ungkapnya.