Mohon tunggu...
M TauhedSupratman
M TauhedSupratman Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saya suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kutulis Garam

13 November 2024   04:57 Diperbarui: 13 November 2024   07:42 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kutulis garam di tirai gerimis

senyum senja ramah melukis

di dinding kemarau yang menduda

burung-burung pipit berteduh dalam risaunya

kutatap nisan itu. pusara ketulusan petualang

tapi, apakah kematian itu iklas bercengkrama

sedang engkau dalam cakarnya

kutulis garam kembali; saat tangis mengalun

nada cinta dan kagum

siapa pun memaklumi

saat garam mengantar kesendirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun