Kegemaran membaca siswa harus selalu dipacu dan disalurkan agar menjadi terbiasa dan suka membaca. Kebisaan tersebut haruslah ditanamkan sejak kecil agar menjadi pola hidup bagi setiap anak hingga ia tumbuh dewasa. Supaya menjadi terbiasa perlu adanya upaya yang dilakukan sejak dini. Seperti yang dilakukan oleh dua orang mahasiswa dari perguruan tinggi Muhammadiyah yakni M. Alfa Yusro Nursahid dari Universitas Ahmad Dahlan dan Alfian Effendy dari Universitas Muhammadiyah Metro. Kedua mahasiswa tersebut melakukan pendampingan literasi kepada siswa-siswi  SDN 2 Bandar Putih Tua, yang berada di Desa Cakak Udik, Bandar Putih Tua, Kecamatan Anak Ratu Aji, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.
Kegiatan yang dilakukan Alfa dan Alfian merupakan bagian dari Program Kampus Mengajar Angkatan Pertama yang berlangsung sejak 22 Maret hingga 25 Juni 2021. Program Kampus Mengajar ini merupakan salah satu dari delapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).  Menurut Alfa, kegiatan yang ia lakukan bersama mahasiswa lain dari perguruan tinggi yang berbeda memberikan kepedulian, wawasan, dan semangat baru. Melalui kegiatan ini ia berkesempatan memberikan sumbangan pemikiran, tenaga, dan waktu bagi siswa-siswa sekolah dasar yang banyak mengalami kesulitan dalam belajar selama masa pandemi ini. Program ini sangat didukung oleh kampus khususnya Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Salah satu dukungannya adalah berupa rekognisi kegiatan ke dalam matakuliah diantaranya adalah Kuliah Kerja Nyata. Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), UAD menitipkan empat program untuk dilaksanakan yakni keilmuan, keagamaan, seni olahraga, dan tematik yang telah disesuaikan dengan program dari Kemendikbud yakni bantuan mengajar, bantuan  adaptasi teknologi, dan bantuan pengelolaan administrasi sekolah.
Mengusung semangat literasi, siswa dihadapkan kepada kebiasaan membaca diwaktu luang. Tidak tersedianya tempat khusus bagi siswa untuk membaca buku seperti perpustakaan bukanlah suatu halangan, hal ini justru memunculkan ide dan semangat untuk mengangkat metode "membaca di teras" sebagai wahana siswa dalam membaca buku, yakni kegiatan dilakukan dengan memanfaatkan teras kelas. Kegiatan membaca di teras ini dapat diatur dengan semenarik mungkin dengan pola siswa diminta untuk belajar dan membaca lalu menceritakan ulang isi cerita dari buku yang dibaca. Mengadakan kegiatan teras baca secara rutin dapat membuat kebiasaan baru siswa untuk gemar membaca dan mulai berpikir secara kritis meski hanya berupa isi dari sebuah cerpen.
Membiasakan siswa untuk membaca sangat berguna untuk mengembangkan skill yang dimikinya, karena dengan melakukan kebiasaan yang sama akan membuat siswa terbiasa dan mampu untuk cermat, teliti, memiliki sudut pandang yang baru, dan pengetahuan baru. Education Development Center (EDC) menyatakan bahwa "literasi lebih dari sekedar kemampuan baca tulis namun lebih dari itu, literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya, dengan pemahaman bahwa literasi mencakup kemampuan membaca kata dan membaca dunia".
Pemaparan yang disampaikan oleh EDC tersebut, kita dapat memahami bahwa literasi buku merupakan salah satu cara kita agar kita dapat menajamkan skill hidup kita dalam memahami kata dan dunia, yang pada akhirnya dengan literasi kita dapat mengetahu dunia yang kita tinggali bekerja dan sikap apa yang biasa ditimbulkannya. Hasil dari literasi buku tersebut tentu hanya bisa kita raih bila kita mampu untuk membiasakan diri kita untuk akrab dengan buku. Kegiatan kecil yang meski berawal dari cerpen anak-anak, tetapi jika kita dapat mengolah cara pembelajaran yang efektif, kita dapat mengarahkan siswa agar mampu untuk mengupas semua materi yang terdapat dalam bacaan siswa, sehingga siswa dimungkinkan akan mendapat sudut pandang baru dan mungkin untuk siswa dapat meneladani perbuatan baik dari cerpen tersebut. Kegiatan yang seadanya inilah yang dapat kita jadikan salah satu awal agar siswa akarab dengan literasi buku sehingga apa yang dipaparkan oleh EDC diatas dapat terealisasi secara nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H