Mohon tunggu...
M Fauzan MEI
M Fauzan MEI Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Dosen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sisi Positif dan Sisi Negatif Lato-lato bagi Anak-anak

26 Februari 2023   19:30 Diperbarui: 26 Februari 2023   19:34 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada saat ini permainan lato-lato lagi viral dan digandrungi anak-anak Indonesia. Permainan lato-lato memiliki sisi positif dan sisi negatif bagi perkembangan anak-anak. Salah satu dampak positif perkembangan permainan lato-lato adalah momen bagi orang tua untuk mengurangi ketergantungan anak terhadap gadget. Bermain lato-lato dengan temannya tentu akan membangun interaksi sosial antar anak dan mengurangi dampak negatif dari gadget.

Di sinilah Generasi Z, yang terkadang disebut sebagai generasi "alien" dan "generasi yang suka rebahan", akan mengembangkan hubungan sosial mereka. Mainan lato-lato juga dapat membantu anak-anak mengembangkan perspektif yang berorientasi pada proses. Ia percaya bahwa anak-anak akan memahami bahwa kesuksesan adalah sebuah proses dan bukan sesuatu yang langsung terjadi begitu saja. 

Dengan menekankan bahwa latihan membuat sempurna, bahwa proses adalah kuncinya, dan bahwa tidak ada yang namanya kesuksesan yang langsung terjadi. Secara tidak sengaja, anak-anak yang bermain lato-lato akan berusaha membuat teman-temannya terkesan dengan kemampuan mereka. Hal ini tidak diragukan lagi dapat memberikan dampak yang baik bagi kemampuan anak untuk mengembangkan konsep diri yang positif.

Orang tua dapat memiliki ruang untuk memuji anak-anak mereka ketika mereka menunjukkan keterampilan mereka dengan bermain lato-lato selain bersama anak-anak seusianya. Ini bisa menjadi kesempatan bagi orang tua dan anak-anak untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama, serta cara bagi orang tua untuk menunjukkan kepada anak-anak mereka bahwa mereka mengenali kemampuan mereka dan membantu mereka memahami nilai-nilai positif. Untuk perkembangan mereka di masa depan, hal ini sangat penting.

Namun, jika anak dan orang tua tidak dapat mengontrol waktu bermain, hal ini juga dapat berdampak buruk pada anak. Permainan lato-lato juga berpotensi membuat anak-anak merasa tidak mampu jika mereka tidak berhasil melakukannya. Untuk menghindari membahayakan pemain atau orang lain di dekatnya saat bermain, diperlukan fokus dan konsentrasi penuh.

Dilansir berdasarkan akun resmi Instagram Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, dijelaskan mengenai sejarah lato-lato, manfaat, dan bahayanya.

Sejarah lato-lato

Lato-lato adalah permainan tradisional yang berasal dari luar negeri. Dulunya, pertama kali dimainkan oleh anak-anak di wilayah Britania, Amerika Serikat pada 1960-an. Dengan sebutan Klackers Balls atau Clackers Balls, pada awal munculnya lato-lato itu material yang digunakan ialah bahan tempered glass atau kaca Kristal. Hingga akhirnya FDA Amerika Serikat sempat melarang lato-lato pada tahun 1971.

Permainan ini dianggap berbahaya karena mudah pecah dan melukai anak-anak. Kemudian, lato-lato mulai masuk ke Indonesia pada 1990-an dengan nama Tek-Tek/ Katto-Katto, mainan ini populer dimainkan oleh anak-anak Indonesia. Untuk bentuk mainan tidak berubah, hanya saja tidak menggunakan kaca temper, tetapi dengan material plastik polimer/flate.

Manfaat lato-lato

1. Melatih fokus dan konsentrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun