Mohon tunggu...
M. Alief Khadafi
M. Alief Khadafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya seorang mahasiswa IPB University

saya memiliki hobi dibagian musik, selain itu saya berkepribadian mandiri dan percaya diri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kolaborasi dalam Mitigasi Bencana: Perjalanan Pikukuh Karuhun Menuju BPBD

22 Juni 2024   08:29 Diperbarui: 22 Juni 2024   08:30 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat adat Baduy dikenal memiliki kekayaan budaya dan adat istiadat yang sangat kental. Salah satu pedoman hidup mereka adalah Pikukuh Karuhun berupa aturan adat yang diwariskan oleh leluhur mereka. Pikukuh Karuhun mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk cara mereka berinteraksi dengan alam yang sangat menghargai keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem. Kunjungan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lebak ini kami berkesempatan bertemu dengan Bapak Febby selaku Kepala Pelaksana BPBD Lebak. Dalam perbincangan ini, kami menjelaskan tujuan kami sekaligus melakukan in-depth interview serta mengetahui lebih dalam peran Pikukuh Karuhun dan kolaborasi pemerintah setempat terkhususnya BPBD dalam mitigasi bencana.

Pikukuh Karuhun 2024
Pikukuh Karuhun 2024

BPBD merupakan lembaga pemerintahan yang bertanggung jawab dalam penanggulangan bencana di tingkat daerah. Kolaborasi antara budaya Baduy seperti Pikukuh Karuhun dan BPBD dapat menciptakan pendekatan yang lebih efektif dalam mitigasi bencana sebab dapat membantu mengurangi risiko bencana tanpa mengurangi ikatan sosial dan budaya dalam suatu komunitas. Pikukuh Karuhun menjadi salah satu aturan adat yang dicontoh di luar kawasan Baduy, sebab aturan tersebut tidak hanya mengatur bagaimana cara penggunaan sumber daya alam tetapi juga mengajarkan untuk menjaga keselarasan dan harmoni kehidupan manusia dan alam" ujar Pak Febby.

Kami yakin kolaborasi yang dilakukan bukan hanya mengurangi risiko bencana, tetapi juga tentang membangun masa depan harmonis, sebab teknologi dan tradisi berjalan beriringan untuk melindungi kehidupan dan warisan budaya. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara pengetahuan tradisional dan modern dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun