[caption caption="King Cobra Klik atenebris.deviantart.com/art/White-snake-337548672"][/caption]
Cintaku klepek – klepek sama dia.
Sayangku klepek – klepek sama dia.
Braaaakkk…..
Konser musik itu mendadak riuh. Alunan organ tunggal berhenti. Pemain gitar sontak kaget melihat sang penari ular jatuh tergeletak dengan bibir membiru. Mata membelalak dengan ular King Kobra masih melilit di tubuhnya.
“Tolong… Siska sekarat…” teriak Hartono sang gitaris.
Semua kru di panggung membopong tubuh Siska yang mulai membiru. Konser sesaat dihentikan. Satpol PP naik ke panggung untuk menenangkan keadaan. Ularpun ditangkap dan dimasukkan kedalam karung. Event Organizer menyiapkan penyanyi cadangan. Tidak kurang dari satu jam penonton pun bergoyang ria lagi seperti tidak ada masalah sebelumnya.
Sementara itu di belakang panggung para tim medis setempat sangat sibuk memberikan pertolongan pertama. Antibiotik terbaik disuntikkan ke tubuh Siska. Namun sayang Tuhan berkehendak lain. Darahnya berhenti mengalir. Denyut nadinya hilang entah kemana. Jantungnya berhenti berdetak. Seperti konser musiknya. Malam itu roh siska terlepas dari raganya.
“Maaf, kami tidak bisa menyelamatkan nyawa saudari Siska” Ucap salah seorang tim medis yang memvonis Siska mati karena bisa ularnya.
“Siskaaaaaa……” isak tangis Rini pecah malam itu. Dia memeluk tubuh kaku Siska yang sudah tidak bernyawa. Membiru. Sebiru kisah hidupnya.