3. Terimalah semua pikiran yang ada dalam otak kita. Sekalipun itu pikiran terburuk. Sebab pikiran hanyalah pikiran. Janganlah kita dikendalikan oleh pikiran kita. Ketika pikiran kita dipenuhi oleh sesuatu yang negatif, segeralah singkirkan. Jangan biarkan ia menguasai kita.
4. Tidak ada yang namanya baik atau buruk. Tidak ada yang namanya susah atau sedih. Tidak ada yang namanya sulit atau berat. Itu semua hanyalah identitas yang diberikan oleh pikiran kita ketika merespons situasi yang ada di sekitar kita. Jadi, begitu pikiran kita memberikan respon yang negatif. Enyahkanlah segera.
5. Bukalah rekening tabungan "Hari Buruk" ke Bank Diri Kita. Apa maksudnya? Maksudnya adalah bahwa tidak semua pikiran negatif / rasa depresi harus kita simpan kedalam otak kita terus - menerus. Ada waktunya kita menabung rasa depresi itu. Ada waktunya kita melupakannya untuk sesaat agar kita bisa menikmati indahnya hidup ini.
Sebuah solusi tidak harus lahir dari pikiran kita. Terkadang kita bisa mendapatkan solusi atas permasalahan hidup kita lewat pikiran orang lain. Ketika kita mendapatkan solusi itu dari orang lain, segeralah tebus tabungan "Hari Buruk" kita. Perlahan namun pasti, tabungan "Hari Buruk" kita akan berkurang.
Ingat, pikiran kita ibarat langit biru yang luas. Rasa depresi ibarat sebuah awan hitam. Sebelum awan hitam itu hadir, langit biru itu dari dulu tetap biru. Dan ketika awan hitam itu hadir, awan itu tidak akan selamanya menetap disana.
Sebab awan hitam itu adalah cuaca yang suatu saat akan berganti dengan awan putih yang cerah. Keputusan ada di tangan anda, ingin langit yang biru atau langit yang hitam?
Salam....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H