"Lebih baik Tuan buka sendiri." ucap Almeera.
Setelah bungkusan itu dibuka, Teana terkejut. Ia mencium lalu menempelkan benda itu di keningnya untuk memberi penghormatan kepada benda itu.
"Almeera.... Apakah kau bercanda? Apakah yang aku lihat ini nyata?" tanya Teana dengan wajah kebingungan.
"Tidak Tuan, apa yang Tuan lihat adalah benar adanya. Benda itulah yang selama ini Tuan inginkan."
"Tapi Almeera, ini adalah patung Dewa Dhushara. Bagaimana kau mendapatkan patung ini? Kau tahu sendiri betapa ketatnya penjagaan Kuil Ad Deir. Katakan padaku, bagaimana kau mendapatkan patung ini?"
Almeera pun menceritakan bagaimana patung Dewa Dhushara itu ditemukan.
***
Dua minggu setelah kepergian Teana menuju Kota Hegra, Almeera bersama Shahed pergi ke sebuah lembah yang ada di Gunung Hor. Mereka kehabisan bahan mentah untuk membuat parfum Myrrh. Sehingga mereka harus mencarinya di kaki Gunung Hor.
"Shaheed, apakah kau sudah mempersiapkan keperluan kita?" tanya Almeera.
"Sudah Almeera. Ayo kita segera berangkat sebelum hari beranjak siang."
"Baik, ayo kita berangkat." balas Almeera.