“Ibu mau nak” ucap Sriani diiringi derai airmata.
“Bagus…..” balas Santi dengan senyum kemenangan di bibirnya.
Malam itu di Dusun Tambaksari dimana Sarjito tinggal nampak sepi. Hanya ada suara jangkrik dan gemerisik rumpun bambu di kebun – kebun warga. Maklum di Tambaksari tidak ada aktivitas yang mencolok seperti di perkotaan. Karena penduduknya adalah para pekerja di sawah. Juragan tani atau buruh penggarap sawah.
Sehingga aktivitas mereka hanya berlangsung di saat fajar menyibak malam hingga senja beranjak ke peraduan. Selebihnya tidak. Hanya para pemuda kampung yang sengaja berkumpul di pos diujung gang. Merokok ditemani secangkir kopi dan beberapa kartu domino. Membunuh waktu sambil sambil bermain kartu dan mendendangkan lagu Iwan Fals…
Mata indah bola pingpong
Masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai
Hidungmu yang aduhai
“Eh kopinya dong… “
“Sudah nagantuk ya”
“Iya nih”ucap Yudi sambil mengucek – ngucek bola matanya.