Di tahun 2002 kala itu saya adalah seorang bocah sekolah dasar. Pada tahun itu film Spiderman besutan Sam Raimi, di bawah naungan Sony, tayang di bioskop. Namun saya baru bisa menontonnya beberapa tahun mendatang--lupa kapan tepatnya--di salah satu stasiun televisi.
Saya masih ingat betul bagaimana film itu dimulai. Cowok kutu buku bertetangga dengan cewek cantik yang keluarganya bermasalah. Cowok itu menyukainya, namun tak berani mendekatinya. Tak lama si cowok digigit laba-laba hasil rekayasa genetik dan menjadi manusia super dengan kekuatan laba-laba.Â
Saya masih ingat betul bagaimana Peter Parker mencari cara mengeluarkan jarinya di atap gedung, hingga bagaimana dia pertama kali berayun di atap gedung.Â
Semua menunjukkan bagaimana superhero kita mencari tahu kekuatannya, juga yang terpenting jati dirinya--yang terus berlanjut di sekuelnya.
Sampai sekarang saya menganggap Peter Parker sungguhan yaa si Tobey Maguire, bersama Kirsten Dunst sebagai Mary Jane.
Lalu bertahun-tahun selanjutnya muncul Spiderman yang berbeda.Â
Kali ini Andrew Garfield sebagai Peter Parker. Dari segi cerita dan karakterisasinya juga villainnya, saya dengan mudah melewatkannya.
Kepulangan Spiderman ke Marvel disambut lewat kemunculannya di Avengers. Tom Holland hadir sebagai Peter Parker. Meski tak terlalu mengesankan, Spiderman yang ini lebih oke ketimbang sebelumnya.Â
Jika di-ranking saya akan memilih Tobey di urutan pertama; kedua Tom, dan; ketiga, Andrew.
Tak Ada Jalan Pulang
No Way Home adalah tumpukan nostalgia yang dipadatkan dalam satu film. Di sini Anda akan melihat Spiderman favorit Anda.