"Saya yakin, ketidakbahagiaan itu sebagian besar disebabkan oleh kesalahan dalam memandang kehidupan dunia, etika yang keliru, dan kebiasaan hidup yang salah."
Russel juga membagikan pengalamannya di masa muda tatkala ia sulit untuk merasa bahagia dan mencari pelarian dengan mempelajari matematika. Semua penderitaan itu berlalu, ketika ia menyadari apa yang sebetulnya ia inginkan, juga tak memaksakan diri untuk mengejar apa pun yang tak mungkin digapainya.Â
Namun yang paling utama, Russell berhasil mengurangi pikiran yang membuatnya terlalu larut dengan diri sendiri, tidak menyalahkan diri sendiri dan justru memaklumi setiap kekurangan yang dimilikinya. Bahkan ia juga mengambil bantuan dari luar dirinya untuk menemukan kebahagiaannya.
Bagi Russell ada beberapa penyebab ketidakbahagiaan, seperti: ketidakbahagiaan Byronik, persaingan, takut pada kebosanan, rasa lelah, dengki, perasaan berdosa, perasaan dizalimi, dan takut pada pendapat orang banyak.
Semua penyebab ketidakbahagiaan tersebut, masing-masing dituangkan dalam satu bab, dibedah satu persatu dengan menggunakan narasi yang sederhana sehingga menghadirkan kesan jujur dan tak mengada-ada, diberi juga contoh kasus yang membuatnya lebih mudah untuk dipahami.Â
Russell juga memiliki pandangan unik atas tiap penyebab ketidakbahagiaan yang mampu mengajak kita melihat "letak-masalahnya" dari perspektif yang berbeda sehingga memperkaya penilaian kita.
Saya mencatat beberapa kiat di dalamnya yang, tentunya saya tulis dengan singkat dan sederhana agar mudah diingat, seperti:
1. Terlalu mudah mendapatkan sesuatu yang sebetulnya tak kita inginkan, bisa menyebabkan ketidakbahagiaan
2. Kuraslah sebagian besar energi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar yang akan membuat puas
3. Kenali batas kesuksesanmu, hidup bukan perlombaan, jangan selalu ingin jadi lebih hebat dari orang lain
4. Persaingan bisa menyebabkan kelelahan mental
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!