Mohon tunggu...
Abbey Mastiano
Abbey Mastiano Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

hanya orang gila yang ingin membagi coretannya..... wkwkwkkwkwkwk

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

U-19, Juara. U-23, Seleksi dan Pemanasan

20 September 2013   14:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:38 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Aneh bin ajaib itulah kalimat yang pantas untuk disematkan untuk BTN dan PSSI. Kenapa demikian…? Karena saat ini dua tim itu sedang dipersiapkan untuk berlaga di level internasional. U-23 targetnya Sea Games, sedang U-19 targetnya berlaga di Piala ASIA. Saat ini dua tim ini juga sedang berlaga di dua ajang yang berbeda, satunya bertema ASEAN dan yang satunya bertema ISLAMIC GAME SOLIDARITY.

Sebagaimana kita tahu, jauh sebelum piala AFF U-19 digelar BTN telah mengamanatkan pada sang arsitek tim yaitu IS, bahwa pada gelaran Piala AFF ini, TIMNAS U-19 dibebankan tanggung jawab sebuah Piala dilemari penggurus BTN dan sepertinya hutang dari beban itu akan bisa tercapai, jika hadangan Timor Leste bisa dilewati.

Sementara itu, kakak dari Tim U-19 yakni U-23. Setelah menolak undangan berlaga di Merdeka Cup, Tim ini diberi kesempatan untuk menjajal Tim-Tim dari Negara Islam yang mengikuti Gelaran ISG di Palembang. Dan itu pun tanpa ada target muluk-muluk dari BTN terhadap tim ini. Karena target utama hanyalah Medali Emas di Sea Games nanti.

Lalu dimana letak keanehannya? Bukankah semua sudah on the track...

Anehnya, Tim U-19 yang Notabene di isi oleh pemain kampung yang diberi kesempatan ( diperbolehkan) oleh Ketua BTN “seperti Kata Binball Junior” untuk mejadi selebriti sepakbola. Atau orang kampung yang diberikan uang dan bonus, serta akomodasi yang terbilang khusus untuk keluarga mereka yang datang melihat Putra Putra kesayangan mereka berlaga membela Negara ini, diberikan beban yang besar untuk memenuhi hasrat para PERINDU JUARA untuk bangsa ini dan tentunya tanggung jawab besar itu di alamatkan sepenuhnya pada sang Arsitek kampung yang juga Notabene berdarah Minang ( Padang ) yang merupakan basis supporter klub kampung yang makan uang BUMN, tidak seperti Klub ISL atau divisi PT LI ( Persik ) yang mendapatkan sokongan dana dari Sponsor Swasta yang besar, tapi gaji pemain tampaknya juga tidak terurus benar atau baik oleh penggurusnya…. Hehehehehe, aneh bukan?

Dan sementara itu, Tim U-23 yang secara pemilihan pemain telah dibebaskan untuk memilih pemain BINTANG dari klub mana saja. Baik itu dari kompetisinya LPIS ataupun dari Liga PT.LI dan juga telah dibolehkan memanggil pemain pemain dari CS.Visse ataupun mantan pemain binaan SAD Uruguay. Tapi kenapa ya, tidak ditargetkan untuk meraih gelar juga. Sementara para peserta yang bisa menjadi ancaman telah mengundurkan diri dari perhelatan ISG cabang sepakbola. Apakah BTN atau PSSI meragukan kapasitas seorang RD yang pernah mengantarkan U-23 sebelumnya menjadi (Hampir) juara. Aneh Bukan?? Ya itu memang benar-benar hal yang aneh, tapi tidak bagi mereka yang selalu membutakan mata untuk melihat dengan benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun