Mohon tunggu...
Muhammad Rofii
Muhammad Rofii Mohon Tunggu... Dosen - Teacher and Writer

Beramal Literasi

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Secercah Kesabaran dan Harapan

17 Februari 2021   15:35 Diperbarui: 17 Februari 2021   15:38 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang dikatakan orang-orang tentang "kamu harus sabar" adalah situasi yang sedang saya jalani saat ini. Walaupun hari-hari ini terasa berat ku lalui namun agama ku mengajarkan "kamu tetap harus sabar" dengan sekuat tenaga dan sekuat iman karena sesungguhnya Allah bersama hambanya yang sabar.

Memang terasa berat menerima suatu musibah sedangkan kita dituntut untuk bersabar, namun apalah daya semuanya datang dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya pula. Bertawakal setelah berikhtiar adalah jalan terbaik menuju puncak kesabaran. Doa sebagai perisai munajat agar situasi ini pulih kembali. Air mata yang mengalir terkadang menjadi sebuah alasan untuk kita berpikir dan merenung bahwa segalanya akan kembali pada asalnya.

Imam Al-Ghazali mengartikan sabar dengan sebuah kedudukan dari kedudukan agama dan derajat dari derajat orang-orang yang menempuh jalan menuju Allah SWT. Sabar dinilai sebagai suatu proses untuk membersihkan jiwa dengan cara meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dikendalikan oleh nafsu amarah.

Dari kejauhan sana... Ku tinggalkan semua tugas dan amanah bukan berarti meninggalkan tanggung jawab namun karena orang yang ku harap ridonya sedang tertimpa musibah. Sehingga mengharuskan ku untuk melangkah mengunjunginya dan bisa menemani hari-harinya. Pengabdian ini ku persembahkan untuknya sebagai balas budi dan permohonan terimakasih walaupun masih belum cukup membalas kebaikannya yang luasnya laksana samudera.

Dalam doa penuh harap semoga beliau diberikan umur panjang nan berkah. Semoga perjalanan panjang yang melelahkan ini menjadi keberkahan dalam hidup, mendapatkan ridho kedua orang tua di dunia hingga akhirat.

Hidup memang sebentar, tetapi apa yang ada didalamnya amatlah luas jika kita bijak dalam memaknainya (R.K.H. Fakhrillah Aschal, Pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan).

Agar menjadi orang yang sabar perlu belajar. Belajar keras dan paksa. Terpaksa tidak apa-apa selama dalam belajar. Buahnya akan dirasakan nanti ketika sudah menjadi kebiasaan. Semoga diri ini bisa menjadi pribadi yang selalu sabar. Amin.

Secercah kesabaran dan harapan ini saya tulis di Klinik PKU Muhammadiyah Kitamura Pontianak Kalimantan Barat disamping mama seraya menanti kesembuhannya. Semoga para pembaca dimanapun berada bisa meluangkan sedikit waktunya untuk berkenan memberikan doa terbaik untuk mama saya. Dan semoga kebaikan para pembaca dibalas dengan balasan terbaik oleh Allah SWT. Amin ya rabbal alamin.

Pontianak, 17 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun