karya : M Fachrul Azmy S ( 200706029 )
      : Toginta K.M Ginting ( 200706049 )
Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Kutipan ini seakan akan mengubah semua kebebasan pada rakyat untuk sampai dengan kebebasan yang ideal. kutipan ini muncul dari seorang pria kurus, berjanggut, dan tinggi yang menjulang mencapai 194 cm. Dia adalah abraham lincoln, seorang presiden Amerika Serikat ke 16 yang dilema karena cinta dan ambisi politiknya yang membuat dia tenggelam di dalam depresi yang berat.
Kehidupan yang keras telah dilaluinya sejak kecil, berasal dari keluarga yang miskin dan tidak berpendidikan. Lahir pada 12 februari 1809, Ia telah ditinggal pergi ibu dan pamannya akibat epidemi saat ia berusia 9 tahun. Latar belakang pendidikannya pun cukup mennyedihkan, ia hanya bersekolah kurang lebih selama 1 tahun. Namun , keuletannya dalam membaca dan menulis berhasil membuatnya masuk ke dalam panggung tertinggi dalam kekuasaan.
Namun, jalan kehidupan yang dilaluinya tidak mulus. Banyak rintangan yang dilaluinya dalam menjalani kehidupan. Ia beberapa kali gagal dalam bisnis, politik, dan percintaan. Sifatnya yang melankolis membuat ia selalu terjebak dalam tekanan mental yang berat. beberapa kali ia mengalami gagal peruntungan di bidang politik mulai dari mencalonkan anggota dewan tingkat lokal, anggota kongres pemilihan senat yang semuanya berujung kegagalan.
Depresi itu dimulai pada saat kematian kekasih pertamanya, Ann Rutledge " jantung hati" yang ia temui di New Salem yang pada saat itu pernikahan mereka baru berusia 1 tahun. Â Kematian kekasihnya itu membuat ia merasakan kesedihan yang amat mendalam. Tetapi ia tidak larut berlebihan dalam kesedihan itu dan ia kembali menemukan pengobat luka hatinya.
Adalah mary todd orang yang berhasil membuat hati sang " Honest Abe" menemukan cintanya kembali di new salem.  Namun perjuangan lincoln dalam mendapatkan cinta sang wanita ikal dan berkulit putih tersebut juga mengalami banyak  rintangan. Bagaimana tidak, hidupnya yang serba kekurangan berbanding terbalik dengan mary yang merupakan seorang anak orang kaya.
Keinginan yang kuat untuk menikahi mary membuat todd mengutarakan isi hatinya, namun todd menolaknya dengan alasan belum sepenuhnya yakin bahwa ia ( lincoln) dapat menjadi kekasih idealnya. Hal ini membuat lincoln frustasi berat, ia hampir saja tidak ingin menikah lagi selamanya. kisah kasih mereka tak hanya sampai disitu saja. mereka kembali bertemu pada saat acara perpindahan ibukota Illinois dari Vandalia ke Springfield tahun 1839. Mereka kembali menjalin hubungan yang juga  masih dibumbui oleh "percekcokan".
Hingga akhirnya mereka di pertemukan kembali dan melangsungkan pernikahan pada 4 november 1842. Mereka dikarunia 4 anak dan 2 diantaranya meninggal dunia. Kematian Edward Baker Lincoln, anak pertamanya yang pada saat itu masih berusia 3 tahun  dan anak ketiganya William Wallace Lincoln pada usia 11 tahun membuat ia sangat terpukul. Hari hari dilewati abraham lincoln sangat sulit apalagi masalah keluarganya dengan Mary yang juga mengalami gangguan jiwa yang berat dan sampai harus di masukkan ke dalam rumah sakit jiwa. kisruh politik dan perang saudara yang memanas di amerika serikat membuat lincoln semakin terlarut dalam kesedihan yang ekstrem.Â
Kekacauan yang dialami lincoln ini tidak menjadikannya larut ke dalam kejatuhan. Ia semakin kuat dalam mengambil keputusan  atas nasib umat manusia dan juga negaranya saat ia menjadi presiden amerika serikat. diantara keputusan briliannya, ia mendeklarasikan proklamasi emansipasi yang berisi penentangan perbudakan yang juga pada saat itu melahirkan amandemen ke-13 yang bertujuan menghapus perbudakan. Â