Suit suit suit
Cit cit cit cricit cit critit
Bagaimana suara burungmu?
Di teras rumah pak lurah bermain burung
burung-burung di sangkar gantung
Sambil bersiul,
tangan kanan mengajak canda burung
tangan kirinya mengangkat sarung
sampai di atas paha
"burungnya pak!" teriak bu lurah
"bagus bu, sudah pandai berbunyi"
Pak lurah terus bersiul
bersama burung-burungnya
Bu lurah cemberut
Burung lebih ia cintai ketimbang istri akan selalu setia menemani
Pak lurah punya banyak burung
Burung yang sama dalam sangkar banyak rupa
Beginilah ia mencintai burung:
Banyak sangkar untuk satu burung
Katanya, burung seperti manusia: banyak selera,
senang dipelihara,
dan senang di manja
Pak lurah kretif
Burung peliharaannya diberi nama: Kuntala Haji Dharma
Begitu pula sangkar burung
Ada yang bernama Santi
Ada yang bernama Sindi
Ada yang bernama Wati
Ada yang bernama Susi
Dan banyak lagi.
dari produk tetangga sendiri sampai sangkar buatan luar negri
Edian!
Pak lurah jadi panutan
Karena binatang,
kerap kali mendapat penghargaan
ditiru banyak orang:
Pak bupati,
Pak camat,
Para lurah,
orang desa dan kota
Orang miskin dan kaya
serta sederet orang berjas di pemerintahan
Sampai kitab suci negara,
burung-burung ikut angkat bicara
bunyinyasyahdu meski tak terdengar merdu
Suit suit suit
Cit cit cit cricit cit critit
Bu lurah masih cemberut
Pak lurah terus bersiul
burungnya makin pandai-makin pintar- makin liar dalam sangkar
dan sarung tenun
Bagaimana suara burungmu?
Semarang, April, 2015
Sajak Oleh Miftahul Arifin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H